Ketua Panitia Jalan Salib Pemuda GMIT: Jalan Salib Bukan Seperti Karnaval
Prosesi jalan salib yang digelar Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang bukan seperti karnaval atau pawai.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Prosesi jalan salib yang digelar Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang bukan seperti karnaval atau pawai. Jalan salib ini juga sebagai sebuah ibadah yang dilakukan pemuda GMIT Kota Kupang.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Jalan Salib Pemuda GMIT Klasis Kota Kupang, Lai Valentin Riwu Kaho pada acara Jalan Salib di Taman Nostalgia, Kamis (29/3/2018) malam.
Jalan salib itu bertemakan 12 jam kesengsaraan Yesus ini dihadiri Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, Ketua Pemuda GMIT Kota Kupang, Erenst Blegur, pada pendeta GMIT Klasis Kota Kupang. Hadir pula Sahabat Doa dari Bandung.
Baca: Kementerian Perhubungan Bantu Satu Kapal Patroli Pengamanan Prosesi Laut Pagi Ini
Baca: Panitia Transportasi Laut Semana Santa Usir Kapal yang Tidak Patuhi Tata Tertib
Menurut Lai, sebelum jalan salib, ada dua kegiatan pra yang sudah dilewati, yakni bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pemeriksaan kesehatan berlangsung di GMIT Horeb Perumnas serta seminar 12 jam sengsara Yesus.
"Jadi ada rangkaian yang sudah kami lakukan sebelum jalan salib ini. Jalan salib ini bukan pawai atau karnaval, tapi ibadah pentas liturgi berjalan," kata Lai.
Dijelaskan, jalan salib itu merupakan rekonstruksi apa yang terjadi pada 2000 tahun lalu dalam mengenang sengsara Yesus. Jalan Salib ini melewati XI etape.
Ke- 11 etape itu akan dimulai dari etape pertama, yakni di Taman Nostalgia sampai etape XI di Gereja Syalom Airnona Kupang.(*)