Wah! Sekretaris PPK Wewewa Barat INi Bertengkar dengan Ketua PPK, Apa Masalahnya?
Sekretaris Kecamatan Wewewa Barat yang juga sekretaris PPK, Gidion Napu bertengkar dengan ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat, Elisebeth Inna Keke.
Penulis: Petrus Piter | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan wartawan Pos-Kupang.com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Sekretaris kecamatan Wewewa Barat yang juga sekretaris PPK, Gidion Napu bertengkar dengan ketua PPK Kecamatan Wewewa Barat, Elisebeth Inna Keke.
Alasannya, karena Gidion merasa dilangkahi oleh Elisebeth. Hal mana ketua PPK, Elisebeth Inna Keke meminta bendara, Alexander Mawo mencairkan dana kegiatan ppk tanpa sepengatahuan dirinya. Kegiatan itu berlangsung sekitar bulan Pebruari 2018.
Baca: Masalah Bendungan Kolhua, Lebu Raya Mengaku Surati Pemerintah Pusat
Pada dalam hal pencairan dana PPK Kecamatan Wewewa Barat harus ada tangan sekretaris PPK dalam hal ini dirinya dan bendahara.
Sekretaris PPK Kecamatan Wewewa Barat, SBD, Gidion Napu, mengatakan hal itu diselah-selah waktu istirahat menjalani pemeriksaan oleh tim setral pelayanan hukum terpadu (Gakumdu) di kantor panwas SBD, Kamis (22/3/2018).
Sekretaris PPK Napu menjelaskan, kegiatan itu kebetulan terlaksana hari sabtu pada bulan pebruari 2018.
Saya ingat betul hari sabtu karena saat itu saya dalam perjalanan dari Tambolaka menuju ke kediaman orang tua di Lombu, Kecamatan Wewewa Tengah.
Persis sampai pasar Waimangura, kebetulan macet, mendapat telepon dari bendahara memberitahu ada kegiatan PPK di kantor kecamatan.
Kebetulan suara gaduh karena hari pasar sehingga memilih mematikan teleponnya. Selanjutnya menepih kendaraan agar jauh dari pasar Waimangura, lalu menepon bendahara, menanyakan, kenapa ada kegiatan kok, saya tidak dikasih tahu PPK. Bagaimana dengan keuangannya. Saat itu bendahara menjawab sudah mencairkan dana kegiatan itu sekitar Rp 400.000 menggunakan slip bank yang sudah ditandatangani sekretaris sebelumnya.
Mendengar jawaban itu, ia marah karena merasa tidak pernah menandatangani slip pengambilan uang itu. Lalu memutuskan berangkat ke kantor kecamatan menemui ketua PPK.
Ia mengaku awalnya berbicara baik-baik mengapa ketua PPK tidak berkoordinasi dengan dirinya terkait pelaksanaan kegiatan itu. Karena setiap kegiatan ppk pasti membutuhkan dana.
Dana itu tersimpan dibank. Untuk pengambilan harus ditandatangani dirinya dan bendahara. Dan kali ini, ppk hanya berkoordinasi dengan bendahara, lalu mencairkan uang. Berarti memalsukan tanda tangan saya. Pernyataannya itu membuat ketua PPK tersinggung hingga terjadi pertengkaran itu.
Namun, ia memandang hal itu biasa saja karena terjadi dalam pertemuan terbatas dirinya dengan ketua ppk.
Karena itu tidak benar bila pertengkaran itu terjadi karena ketua ppk menolak permintaan menaikan data pemilih olehnya.
Foto sekretaris ppk wewewa Barat, Gidion Napu