Januari-Maret, Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Tidak Tidur Nyenyak, Begini Alasannya!
Nah kalau seperti ini tanaman rusak saya selalu dapat laporan dari daerah ini dan ini makanya saya tidak bisa tidur nyenyak
Penulis: Maria Enotoda | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Maria A E Toda
POS-KUPANG.COM|KUPANG--Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, Yohanes Tai Ruba dalam kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) BMKG di Hotel Sylvia Selasa (20/3/2018) mengaku tidak bisa tidur nyenyak saat bulan Januari hingga Maret begitupun bulan November hingga Maret.

Ia ternyata punya alasan tersendiri kenapa tidak bisa tidur nyenyak di bulan -bulan tersebut.
Baca: Dapatkan Harga Terbaik Sepanjang Tahun Hanya di GATF di Atrium Mall Lippo Plaza Kupang
Baca: Gubernur NTT Bilang Pemerintah Harus Bikin Regulasi untuk Lindungi Industri Lokal, Kapan Pak?
Baca: BREAKING NEWS: Seorang Tukang Bangunan Ditemukan Tewas di Baumata
Menurutnya pada bulan-bulan tersebut akan ada banyak laporan dari masyarakat di beberapa daerah di NTT. Laporan tersebut terkait dengan tanaman yang rusak akibat iklim yang berlangsung.

"Bagiamana tidak, saat kita sudah digiurkan dengan hujan selama seminggu dan akhirnya tanam tetapi hujan tidak turun lagi 2-3 minggu padahal itu musim penghujan. Nah kalau seperti ini tanaman rusak saya selalu dapat laporan dari daerah ini dan ini makanya saya tidak bisa tidur nyenyak," ujar Anis.

Karena hal tersebut Anis dan pihak BMKG selalu bekerjasama untuk betul-betul memastikan soal Iklim yang terjadi di NTT.
Diakunya, Tiga tahun terakhir semuanya berjalan teratur. Saat ini, sudah bisa tidur nyenyak tanpa harus menerima laporan gagal panen atau tanaman rusak. Untuk itu, Anis mengingatkan para peserta agar serius mengikuti kegiatan ini karena sangat bermanfaat untuk banyak orang.
"Jadi bukan hanya petani yang diuntungkan tapi kita semua amsyarakat Indonesia yang tiap hari mengkonsumsi makanaan baik nasi, sayur jagung dan lain-lain. Bayangkan kalau semua gagal panen mau makan apa kita. Jadi kita harus bisa saling membantu untuk mewujudkan kedaulatan pangan di NTT. Dan dengan syukur saya bisa katakan stok pangan kita sampai saat ini masih aman," pungkas Anis. (*)