TKI Asal NTT Meninggal
Keluarga Milka Boimau Tolak Uang 2.000 Ringgit dari Agen di Malaysia
"Agen itu telepon saya kemarin (Selasa) sore, mau kasih uang 2.000 ringgit Malaysia.
POS-KUPANG.COM | KUPANG — Keluarga Milka Boimau menolak uang yang akan diberikan seorang agen asal Malaysia.
Agen yang tidak diketahui jelas identitasnya itu meminta nomor rekeningnya untuk mentransfer sejumlah uang.
Perihal rencana pemberian uang oleh agen asal Malaysia diungkapkan adik kandung Milka, Agustinus Boimau.
Baca: Jenazah Milka Boimau Ada Jahitan di Perut Hingga Dada, Keluarga Protes: Ini Jahitan Apa?
"Agen itu telepon saya kemarin (Selasa) sore, mau kasih uang 2.000 ringgit Malaysia. Katanya uang itu dari tangannya sendiri," kata Agustinus kepada Kompas.com, Rabu (14/3/2018) pagi.
"Saya kemudian menolak karena saya sudah buat laporan polisi. Nanti kalau polisi sudah setuju untuk saya terima uang itu, saya akan terima," sambungnya.
Menurut Saul, semua keluarga tidak terima dengan kondisi jenazah Milka yang penuh jahitan mulai dari leher hingga perut bagian bawah. Bukan hanya itu, pada bagian telinga berwarna hitam seperti bekas pukulan.
Baca: 5 Menit Sebelum Meninggal, Milka Boimau Masih Berbicara dengan Adiknya Via Telepon
Padahal, lanjut Saul, dari surat yang diterima pihaknya dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, tertulis bahwa penyebab Milka meninggal karena sesak napas akibat infeksi pada paru-paru sehingga menurut dia tidak perlu dilakukan otopsi.
"Kenapa sakitnya hanya sesak napas, tetapi jahit begini banyak, mulai dari leher sebelah hingga perut," ucap Saul.
Sebelumnya diberitakan, dua TKI asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Malaysia.
Baca: Jenazah Penuh Jahitan, Keluarga Milka Boimau Lapor Polda NTT
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang Timoteus K Suban mengatakan, dua TKI itu meninggal karena sakit.
Timoteus menjelaskan, dua TKI yang meninggal itu adalah Mateus Seman asal Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai, dan Milka Boimau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
"TKI Mateus meninggal di Tawau, Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sementara Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018, karena infeksi paru-paru," ucap Timoteus kepada Kompas com, Minggu (11/3/2018).(Sigirianus Marutho Bere)