Ketika Dua Minggu PDAM Macet, Warga Kota Soe Konsumsi Air Hujan
untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat terpaksa harus menggunakan air hujan atau membeli air yang dijual dalam kemasan jeriken.
Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter Pos Kupang. Com, Dion Kota
POS KUPANG.COM, SOE - Masyarakat Kecamatan Kota Soe dan Kesetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengeluhkan air PDAM yang tersumbat (tidak mengalir) sejak dua minggu terakhir.
Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat terpaksa harus menggunakan air hujan atau membeli air yang dijual dalam kemasan jeriken.
Beny Banfatu, warga kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan mengaku kecewa dengan pelayanan air bersih PDAM.
Baca: Tuntaskan Masalah Bonus Pemain, DPRD Sumbar Panggil Panitia Suratin Cup 2017
Ia mengaku, sudah dua minggu terakhir harus membeli air per Jeriken akibat dari air PDAM Soe yang tidak mengalir.
"Pelayanan air PDAM berat kakak. Sudah sejak Januari air keluar sudah tidak lancar. Bahkan dua minggu terakhir, air tidak jalan.
Akibatnya, kami terpaksa beli air di jeriken. Tiga jeriken Rp 5000. Kalau pelayanan model begini kami rugi," keluh Beny kepada Pos Kupang, Selasa ( 6/3/2018) di kantor PDAM Soe.
Keluhan terhadap PDAM Soe, juga diungkapkan ibu Poli, warga Kesetnana. Dirinya mengaku terpaksa menggunakan air hujan untuk keperluan cuci dan mandi karena air PDAM tak kunjung jalan.
Baca: Warga Lima Kecamatan di Sumba Timur Tak Bisa Bikin E-KTP, Ini Tindakan Dinas Kependudukan
"Hae, air tidak jalan kakak. Saya terpaksa tadah air hujan untuk pakai cuci dan mandi. Ada anak di rumah yang sonde mau pakai air hujan jadi kami juga terpaksa beli air di jeriken juga," ujarnya dengan nada kesal.
Camat Kota Soe, Chris Tlonaen mengaku sudah menerima banyak keluhan dari warga Kecamatan Kota Soe terkait buruknya kinerja PDAM Soe.
Ia mengaku, sudah menyampaikan keluhan masyarakat kepada managemen PLN Soe agar pelayanan bisa diperbaiki.
Baca: Bupati Manggarai Deno Kamelus Perintahkan Dinas PUPR Pasang Plat Deuker di Cibal Barat
"Kakak ini kita ke masyarakat, orang hanya mengeluh air tidak jalan saja. Saya di kantor juga air tidak ada karena air PDAM tidak jalan.
Kalau masyarakat bayar terlambat PDAM kasih denda, kalau air tidak jalan begini apa kompensasi kasih masyarakat? Kita berharap PDAM bisa segera memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya bernada pasrah. (*)