Kisah Di Balik Berita! Warga Belu Tergiur ke Kalimantan Karena Hal Ini

Saverius meminta kepada dirinya untuk tidak boleh duduk satu tempat. Duduk harus terpisah supaya tidak ada yang curiga.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
CTKI yang diamankan dikantor Nakertrans NTT, Kamis (1/3/2018) 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Gordi Donofan

POS KUPANG. COM | KUPANG - Ada yang menarik terkait Calon Tenaga Kerja yang diamankan oleh Kodim Kupang di sebuah Hotel di Kota Kupang, Kamis (1/3/2018).

Ia adalah Paskalis Halek (30). Ia merupakan satu di antara puluhan CTKI yang diamankan oleh Kodim dan dihantar langsung ke Kantor Dinas Nakertrans NTT.

Ketika ditemui Pos Kupang, di Kantor Nakertrans NTT, Paskalis Halek tampak duduk lesehan di teras bagian dalam kantor tersebut. Saat itu ia bersama enam orang temannya.

Baca: Transmart Kupang Segera Beroperasi, Ini Hasil Inspeksi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang

CTKI yang diamankan dikantor Nakertrans NTT, Kamis (1/3/2018)
CTKI yang diamankan dikantor Nakertrans NTT, Kamis (1/3/2018) (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Mengenakan baju kaos bundar berwarna kuning dan celana panjang jeans, Paskalis tampak tersenyum saat Pos Kupang menghampiri.

Ketika mulai bercakap teman-teman dari Paskalis menghindar dan berpindah tempat untuk bercerita. Sedangkan Paskalis tetap duduk lesehan dan aktif berkomunikasi.

Warga Desa Dafala, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, ini tampak tertunduk dan sambil melihat sebuah telepon seluler (ponsel) nya yang ada disampingnya. Ia lakukan itu berulang kali. Ia juga terus bercerita soal masalah yang saat ini ia rasakan.

"Saya masih ingat baik. Saverius Satun (Perekrut) Janji kalau di Kalimantan gaji perhari yaitu 95.000 rupiah. Kerjanya di kebun Kelapa Sawit. Tapi saya tidak tahu nama perusahaannya," jelas Paskalis Halek.

Baca: Pemerintah Pastikan Semua Hak Adelina Diterima Keluarga

CTKI yang diamankan dikantor Nakertrans NTT, Kamis (1/3/2018)
CTKI yang diamankan dikantor Nakertrans NTT, Kamis (1/3/2018) (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Paskalis menjelaskan, Saverius Satun berasal dari Belu yang saat ini kerja di Kalimantan.

Menurut Paskalis biaya perjalanan dari Belu hingga Kalimantan akan ditanggung oleh bosnya Saverius Satun.

"Saya tanya biaya bagimana? Dia bilang bos yang tanggung. Di Kalimantan kerja dikebun Kelapa Sawit. Dia janji kalau gaji saat kerja di sana satu hari itu 95.000 rupiah dan itu dia omong langsung disaya," jelas Paskalis.

Paskalis bercerita, saat datang dari Belu menuju Kupang hanya modal Kartu Tanda Penduduk (KTP). Sedangkan dokumen lainnya tidak ada.

Karena ia diminta oleh Saverius tidak usah mengurus berkas yang lain nanti prosesnya lama.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved