Manager Ini Buktikan Embung yang Dibangunnya Tidak Jebol dan Menjadi Penyebab Banjir di Sumtim
Manajer PT. MSM membuktikan embung yang dibangunnya di Kecamatan Umalulu Kabupaten Sumtim tidak jebol.
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ropo
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Manajer PT. MSM membuktikan embung yang dibangunnya di Kecamatan Umalulu Kabupaten Sumtim ini tidak jebol apalagi menjadi penyebab banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hal ini dilakukan karena ada pihak tertentu yang menduga bahwa banjir melanda ratusan lebih rumah warga di Desa Wanga Kecamatan Umalulu Kabupaten Sumba Timur, Kamis (22/2/2018) disebabkan oleh jebolnya embung tersebut.
Manager Riset PT. Muria Sumba Manis (MSM), Edi Rosdian menjelaskan, bahwa fungsi embung itu untuk menampung air.
"Kalau air banjir malah tertampung di embung ini," ungkap Rosdian, Rabu (28/2/2018) siang.
Rosdian juga menepis dugaan atau isu banjir di Wanga tersebut karena jebolnya embung tersebut. "Sementara isu bahwa banjir yang melanda rumah warga karena jebolnya embung ini tidak ada relefansinya. Kita buka ini embung untuk membantu jangan sampai terjadi banjir," ungkap Rosdian.
Rosdian mengatakan, volume air pada embung tersebut juga sangat kecil sekali, sehingga tidak dimungkinkan kalau banjir tersebut disebabkan dari embung tersebut.
Rosdian mengatakan, yang terjadinya banjir tersebut sesuai data yang pihaknya memiliki teknologi canggih berupa data iklim pada beberapa hari terakhir cukup signifikan.
"Kita mendapatkan data iklim curah hujan pada tanggal 21 Frebuari 2018 curah 48,8 milimeter dan pada tanggal 22 Frebuari 2018 sebanyak 50 milimeter. Dengan kondisi iklim tersebut dimana tanggal 21 sudah sedemikian besar kemudian pada tanggal 22 juga besar sehingga kejenuhan tanah tidak bisa menampung atau meresapkan air.
Sehingga pada tanggal 22 tersebut terjadilah banjir," jelas Rosdian.
Rosdian juga menjelaskan, panjang sungai Wanga sepanjang 7 kilometer dari hulu sampai hilir dengan memiliki lebar sungai itu rata-rata sekitar 10 meter dan kedalaman sungai sekitar 4 meter.
"Maka jadi kalau dihitung 7000 meter x10 meter x 4 meter dengan hasil 280.000 meter kubik, maka dengan volume kapasitas air sungai 280.000 meter kubik dengan air yang turun sebanyak 1000.100 meter kubik maka air pasti meluap, apa tidak meluap air ini?. Inilah yang terjadi di tanggal 22 Frebuari itu," kata Rosdian. (*)