Viktor Laikodat Prihatin dengan Kasus yang Menimpa Marianus Sae, Soal Nomor Urut Begini Komentarnya!

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM|KUPANG--Calon Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengaku prihatin terhadap kasus yang menimpa salah satu kandidat Calon Gubernur NTT Marianus Sae.

Ia mengaku prihatin karena kasus yang menimpa Bupati Ngada itu bersamaan dengan konstestasi politik yang terjadi saat ini di NTT.

Marianus Sae juga merupakan calon gubernur dan wakilnya Emy Nomleni yang telah ditetapkan oleh KPU NTT, Senin (12/2/2018).

Baca: Sebelum Penarikan Nomor Urut Paslon, Kodi Mete-MDT Ciuman Hidung

Keduanya diusung oleh PDIP dan PKB.

"Sebagai kandidat pada saat konstestasi gubernur NTT ini saya juga prihatin tentunya kepada teman saya dan saya doakan semoga dia (Marianus Sae) tabah menjalani seluruh proses hukum yang ada," ungkap Viktor Laiskodat, usai acara rapat pleno terbuka pengundian nomor urut di Hotel Aston Kupang, Selasa (13/2/2018).

Ia mengaku, mendukung semua tindakan yang dilakukan oleh KPK dalam upaya pemberantasan Korupsi di Indonesia.

Baca: Aleks Syukuri Nomor Satu, Robi Percaya Nomor Menang, Rafael Nomor Tiga Diincar Semua

"Negara ini harus terus membangun dirinya untuk kelolah tata pemerintahan itu harus bersih. Karena itu syarat mutlak sebuah daerah mau bangkit pemimpinnya tidak rakus. Karena itu menurut saya tindakan yang dilakukan oleh KPK kita dukung dan apresiasi," jelasnya.

Ia mengatakan, pemimpin harus bersih. Jika tidak, cita-cita untuk menjadikan NTT Provinsi yang sejahtera tidak akan bisa.

"Prinsipnya kita harus bersih. Maka harus bersih, cita-cita untuk NTT sejahtera tidak mungkin dapat kalau tidak bersih," ujarnya.

Baca: Belajar dari Kasus Marianus, Wakil Ketua DPRD Malaka Minta Kades Jangan Tiap Tahun Kerja Jalan Saja

Ketika ditanya soal nomor urut, Viktor Laiskodat, mengaku, semua nomor urut menarik dan bagus.

"Baguslah. Nomor satu bagus, nomor 2 bagus, nomor 3 bagus, nomor 4 bagus," ujarnya.

Ia mengatakan, nomor yang tidak bagus itu kalau tidak ikut dalam Pilkada.(*)