Bertemu Honorer K2, Walikota Kupang Mendengar Soal PNS Bodong

Ini keluhan dari honorer K2 saat bertatap muka dengan Walikota Kupang. Ini sejumlah hal yang dikeluhkan honorer

Penulis: Maria Enotoda | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Maria A.E Toda
Walikota Kupang Jefri Riwu Kore saat menerima data honorer K2 dari koordinator K2 Sakheus Saka Nenosaba di kantor Walikota Jumat (9/2/2018) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria A E Toda

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore saat bertemu dengan para honorer K2 di lantai 1 Kantor Walikota, Jumat (9/2/2018).

Saat berdialog dengan para honorer, Walikota Kupang banyak menggunakan bahasa khas Kupang saat berbicara mengenai nasib para honorer K2.

Salah satu yang diucapakannya, "Beta berjuang untuk beta pu sodara K2." Ini kalimat yang dilontarkan Walikota Kupang saat memberikan sambutan memulai kegiatan diskusi tatap muka tersebut.

Walikota Kupang saat tatap muka dengan honorer K2
Walikota Kupang saat tatap muka dengan honorer K2 (Pos Kupang/Maria A.E Toda)

Dalam diskusi tersebut Jefri mempersilahkan para honorer baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun SKPD untuk bertanya menyampaikan apa yang ingin disampaikan.

Yuni Selan guru honorer SMPN 5 menanyakan soal nasibnya dan honorer lainnya di masa yang akan datang. "Kira-kira menurut pak Walikota honorer K2 itu seperti apa. Terus bagiamana nasib kami ke depannya pak. Kami mohon dengan segala kerendahan hati perhatikan kami bapa, perjuangkan kami," ujar Yuni.

Selain itu, Oca Bolin juga mempertanyakan soal honorer bodong yang bahkan sekarang sudah menjadi PNS saat mengikuti tes tahun 2013 lalu. " Ini kali kedua kami bertatap muka dengan pak Walikota. Saya hanya bilang pak jangan sampai ada pengangkatan PNS bodong lagi. Saat kami tes tahun 2013 banyak yang tidak lulus malah anak yang masih kuliah bisa masuk tes PNS," ujar Oca.

Ia juga menyinggung soal gaji PTT yang menurutnya sampai Februari 2018 belum dibayar. Menurutnya, ia dan PTT lain sudah cemas karena belum bayar tagihan, angsuran dan masih banyak lagi.

"Kami juga malu pak, orang koperasi datang tagih, terus kami juga belum bayar angsuran ini itu pak tolong gaji kami segera diselesaikan," tuturnya yang diikuti tepuk tangan para honorer lainnya.

Menanggapi hal ini, Jefri mengatakan akan berusaha agar sesegera mungkin gaji PTT dibayarkan. Ia juga meminta maaf untuk beberapa alasan mengapa gaji PTT belum dibayarkan hingga bulan Februari.

"Saya minta maaf karena kesalahan kami juga tapi saya akan perjuangkan sesegara mungkin gaji dibayarkan," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan keprihatinannya soal gaji honorer yang masih berkisar 250- 300.

Ia mengatakan pihaknya akan mengkaji lagi hal ini, dengan turun ke sekolah-sekolah mendaftar para honorer dan menanyakan berapa gaji para honorer di setiap sekolah serta dana yang disiapkan untuk membayar gaji honorer dari sekolah.

" Kita akan kaji lagi karena kita juga punya standar gaji, yang masih kurang kira akan tambahkan tapi yang sudah sesuai standar gaji tidak ditambah lagi kecuali yang sudah mengabdi lama pasti akan dilebihkan biar ada perbedaan," ujarnya.

Tetapi menurut Jefri setelah dikaji pihaknya juga masih harus membicarakan hal tersebut ke DPR karena pihak DPR yang memukul palu soal anggaran.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved