Ririn 'Terbawa' Suasana Saat Layani Obat Bagi 'Penjahat' di Mapolda Metro Jaya, Termasuk Aktor Ini

Sebagai manusia biasa, terkadang Riris pun penasaran akan kasus yang tengah dialami pasiennya.

Editor: Rosalina Woso
(Kompas.com/Sherly Puspita)
Riris Panjaitan, dokter muda yang bekerja di poli umum, Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya, Rabu (7/2/2018). 

POS-KUPANG.COM|JAKARTA--Namanya Riris Panjaitan, dokter muda dengan paras cantik yang bekerja di poli umum, Poliklinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya.

Ruang kerjanya sangan sempit, hanya sekitar 2,5 x 2,5 meter. Ruang tersebut semakin tampak sesak dengan adanya sebuah tempat tidur dan sebuah meja.

Riris bekerja mengobati tahanan di Mapolda Metro Jaya sejak tahun 2014. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia (UMI), Medan.

"Saya sejak lulus langsung merantau ke Jakarta. Saya memang sudah sejak lama pengen kerja jadi dokter di kepolisian. Menurut saya itu sangat menantang," kata Riris saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (7/2/2018).

Riris mengatakan, sebenarnya semasa kuliah ia pernah menjadi ko-assisten dokter di sebuah rumah sakit swasta besar dengan fasilitas yang lebih baik daripada yang ada di Poliklinik Bidokkes Mapolda Metro Jaya.

Ilustrasi kopi
Ilustrasi kopi ((pixelliebe))

"Awalnya saya takut. Karena yang saya periksa ini adalah tahanan kasus kejahatan yang sedang menunggu berkas perkaranya P21. Meski didampingi polisi tetap saja rasa takut itu ada," ceritanya.

Sebagai seorang wanita, Riris mengaku kerap terbawa suasana dalam menjalankan tugasnya. Hal ini membuat emosinya terkadang tidak stabil ketika menghadapi tahanan yang merupakan pelaku tindak kejahatan itu.

Baca: Astaga! Profesor Ini Lecehkan Mahasiswi di Ruang Kuliah, Aksinya Terekam CCTV

"Saya kalau taju tahanan yang saya periksa itu habis mutilasi orang atau kasus pemerkosaan pasti ada jengkel juga. Tapi saya harus melayani pasien saya, itu sumpah dokter. Menurut saya itu tantangan tersendiri," kata dia.

Bertemu Jessica, aktor kasus kopi sianida

Selama 4 tahun mengabdi di Mapolda Metro Jaya, Riris menangani banyak pasien, salah satunya Jessica Kumala Wongso.

Terdakwa Jessica Kumala Wongso mengikuti sidang saksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016). Jessica diduga dugaan menaruh zat sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Januari lalu.
Terdakwa Jessica Kumala Wongso mengikuti sidang saksi kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016). Jessica diduga dugaan menaruh zat sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna di Cafe Olivier, Grand Indonesia, Januari lalu. (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Tahun lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan drama pembunuhan Mirna Salihin oleh rekannya sendiri, Jessica Kumala Wongso.

Saat itu, beredar kabar Jessica membunuh Mirna dengan memasukkan sianida ke dalam kopinya.

Kasus ini menjadi diperbincangkan karena psikologi Jessica yang dianggap unik. Sejumlah pihak menuduh Jessica sebagai dalang pembunuh Mirna, tetapi Jessica tetap terlihat tenang seolah tak pernah melakukan pembunuhan walaupun akhirnya divonis bersalah.

Ketika Tubuh Keracunan Sianida
Ketika Tubuh Keracunan Sianida ()

"Waktu itu saya tidak menyangka mendapat kesempatan bertemu langsung dan memerisa Jessica. Waktu itu kan dia lagi banyak dibicarakan se-Indonesia, dan saya ditugaskan memeriksanya," tururnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved