Air Doa Dukun `Mujarab' Bikin Korban Hamil Lima Bulan
Ternyata ini modus seorang dukun cabul menghamili korbannya di Kabupaten Sikka
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Marsel Ali
Laporan wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Paulus Pele (54) dikenal warga di kampungnya di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Pulau Flores sebagai dukun yang bisa menyembuhkan korban yang terkena guna-guna.
Pengobatan yang diberikannya sangat sederhana. Air didoakan kemudian diberikan kepada penderita untuk meminumnya maka penyakit yang dideritanya akan sembuh.
Begitu pula WW (18), seorang pelajar di salah satu sekolah menengah atas yang mengalami sakit di bagian kakinya dipercayai terkena guna-guna.
"Setelah WW diberi air yang sudah didoakan dukun, korban lemah dan tidur. Saat itulah korban diperkosa oleh dukun. Saat ini, korban hamil lima bulan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas (Reskrim), AKP Andriz Setyawan, S.H, S.IK, mewakili Kepala Kepolisian Resort Sikka, AKBP Rickson Situmorang, Kamis (25/1/2018) di Mapolres Sikka.
Keterangan korban kepada penyidik, kata Andriz, pemerkosaan itu berlangsung berulangkali semenjak korban masih berusia 17 tahun. Meski pelaku mengaku hanya melakukan sebanyak tiga kali.
"Pelaku ditangkap tanggal 20 Januari 2018. Tanggal 21 Januari 2018, statusnya dinaikkan menjadi tersangka dan langsung ditahan," tandas Andriz.
Dijelaskan Andriz, pelaku dan korban berasal dari daerah yang sama memang dikenal kebanyakan warga sekampung sebagai dukun yang bisa mengobati korban yang terkena guna-guna.
Saat itu, anak pelaku dan WW domisili pada satu tempat kontrakan di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok.
Karena anak pelaku telah tamat sekolah, demikian Andriz, pelaku yang belum lama pulang dari perantauan di Malaysia pindah tempat tinggal di Centrum, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur.
Suatu ketika, pelaku menjemput korban di sekolah datang ke Centrum. Setelah diberikan minum air yang telah didoakan, korban menjadi lemah, tertidur kemudian diperkosanya.
"Dukun bilang ada sesuatu yang tidak baik di kakinya, sehingga harus diobati. Air didoakan diberikan kepada korban diminum, setelah minim korban merasa lemah,selanjutnya diperkosa."kata Andriz.
Dikatakannya, pemerkosaan telah berulang kali menimpa WW sejak bulan September 2016, ketika korban masih berusia 17 tahun hingga kejadian terakhir tanggal 11 Januari 2018.
Informasi lain menyebutkan, pelaku penah menjemput korban pada saat pulang sekolah membawanya ke rumah kontrakan. Ia menawarkan pengobatan dengan menaruh obat di dalam air kemudian menyuruh korban minum.
Ketika korban lemah dan tidur, pelaku melakukan persetubuhan yang pertama kali dan terus dilakukan secara berulang kali. (*)