Gara-Gara Soal Ini, Siswa SDI Tenda Datangi Kantor Bupati Manggarai
Ini alasannya mengapa ratusan siswa SDI Tenda tiba-tiba mendatangi Kantor Bupati Manggarai
Penulis: Aris Ninu | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Hari Jumat (19/1/2018) pagi halaman Kantor Bupati Manggarai nampak sangat ramai. Sejumlah pejabat dan ASN di Manggarai sedang menunggu Bupati Manggarai, Dr.Deno Kamelus,S.H,M.H dan Wabup Manggarai, Drs.Victor Madur yang akan melakukan kunjungan Bupati Manggarai ke Desa Pong Lengor,Kecamatan Rahong.
Di sana Bupati akan meresmikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Wae Lega.
Di tengah keramaian itu , tiba-tiba ada ratusan siswa dari SDI Tenda berseragam pramuka datang lalu berbaris di tempat parkir mobil Bupati dan Wabup Manggarai.
Para siswa dan gurunya datang karena ingin menemui Bupati Manggarai, Dr.Deno Kamelus, S.H,M.H.
"Kami mau ketemu Bupati Manggarai, ingin tanya isu kalau Kepala Sekolah SDI Tenda, Agustinus Geas akan dimutasi. Anak-anak tidak mau kepseknya pindah. Mereka tadi pagi tidak masuk kelas karena dengar isu kepsek mau dimutasi. Maka itu mereka datang ingin bertemu Bupati Manggarai,"kata seorang ibu guru yang bernama Mince.
Mince yang ditemui Pos Kupang mengaku kalau kedatangan para siswa itu tidak ada yang menyuruh.
"Hari ini mereka tidak mau masuk karena dengar isu ada mutasi kepsek. Mereka mau minta kepsek jangan pindah dan tetap di SDI Tenda," kata Mince.
Kehadiran para siswa membuat para pejabat OPD Manggarai yang duduk di bagian dalam lantai satu Kantor Bupati Manggarai sempat berdiri.
Para pejabat tersebut meminta para guru membawa kembali siswa ke sekolah.
Namun para guru tidak mau dan ingin bertemu Bupati Manggarai.
Para siswa pun diajak para guru berdiri di depan halaman Kantor Bupati Manggarai.
"Saya minta para siswa kembali ke sekolah. Kalau soal mutasi guru tanya ke Dinas PPO Manggarai," kata Kepala Kesbangpol Manggarai,Anselmus Asfal.
Asfal berdiri di depan para siswa dan meminta guru mereka mengajak siswa kembali ke sekolah.
Namun rupanya siswa dan guru bukan datang sendiri tapi bersama orangtua siswa. Orangtua siswa malah meminta siswa tetap berdiri.