Wanita Ini Menolak Menggugurkan Kandungannya saat Diketahui Bayinya Cacat, Keajaibanpun Terjadi
Ketika Sarah menerima kabar bayinya akan cacat, ia sangat terpukul, namun Sarah menolak saran dokter untuk melakukan aborsi.
Penulis: Intan Hafrida | Editor: Intan Hafrida
POS-KUPANG.COM - Sarah Heller dan suaminya Chris Eidam menantikan kelahiran anak pertamanya dengan rasa bahagia bercampur kekhawatiran.
Sebelumnya Sarah dan Chris telah mengetahui jenis kelamin calon bayinya tersebut yang sudah diketahui berjenis kelamin laki-laki melalui Ultrasonografi medis (USG).
Namun pada umur kehamilah 24 minggu, Sarah mendapatkan kabar buruk tentang bayi yang ada di dalam perutnya tersebut.
Baca: Mahasiswa STIPAS KAK Kunjungi Pos Kupang
Hasil USG saat itu menunjukkan bayi yang dikandungnya itu memiliki bibir sumbing dan palate, dokter yang menanganinya saat itupun menawari Sarah untuk menggugurkan kandungannya.
Ketika Sarah menerima kabar tersebut dirinya sangat terpukul, namun ia menolak saran dokter untuk melakukan aborsi.
Saat itu Sarah bertekad untuk membesarkan sang anak walau bayinya tersebut mengalami cacat fisik.
Dilansir dari tapoos.com, alasan Sarah untuk tetap mempertahankan bayinya adalah ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bayi dengan bibir sumbing dan palate tersebut patut dihargai dan mendapatkan motivasi.
Baca: Diduga Culik dan Perkosa Gadis Berusia 16 Tahun, Empat Warga Negara Asing Jadi Korban Amuk Masa
Setelah bayi laki-laki itu lahir, Sarah dengan penuh semangat ingin berbagi dengan dunia bahwa meski bibir sumbing dan ada kelainan pada langit-langit mulutnya, bayi yang diberi nama Brody itu bisa sehat dan menjadi bayi yang menggemaskan.
Sarah pun sering mendapatkan komentar pedas mengenai keadaan cacat fisik yang dialami putranya tersebut, terkadang ia merasa komentar-komentar tersebut sangat menguras perasaannya.
Pelan-pelan Sarah menanggapi komentar menyakitkan lalu menjelaskan bagaimana Brody memiliki bibir sumbing dan bagaimana hal ini bisa terjadi pada bayi manapun.
Rasa sakit yang menyakitkan memang membuat seseorang marah tapi Sarah masih menempuh jalan yang lebih tinggi dan memperkuat tekadnya untuk selalu membuat orang lain mengerti dan sadar akan keadaan mereka.
Sarah telah menunjukkan tekad dan keberaniannya saat memilih dan memutuskan untuk tetap membesarkan anak itu, menurut Sarah ini bukan sesuatu yang sulit baginya untuk dihadapi.
Baca: Wah, Ternyata Ini Alasannya Pria Bergaji Ratusan Juta Rupiah Pilih Resign, Bikin Haru!