Gencarkan Budaya Baca, Guru Garis Depan Dirikan Taman Bacaan Masyarakat di Buraga

Apabila ditempuh dengan kendaraan darat serta menggunakan perahu motor sejauh kurang lebih lima jam.

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/YENI RAHMAWATI
Kegiatan Bimbingan Belajar sore Bagi Siswa-siswi serta masyarakat Buraga oleh Pengurus Jambu Pustaka, Minggu (3/12/2017). 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Yeni Rachmawati

POS-KUPANG.COM, KALABAHI -- Ada yang berbeda dan unik di Buraga, Kecamatan Alor Barat Daya.

Sepasang suami istri Guru Garis Depan (GGD) mendirikan Taman Bacaan masyarakat sebagai sarana baca dan belajar gratis kepada masyarakat setempat.

Namanya Jambu Pustaka Alor "Jam Membaca Buku di Perpustakaan Alor”.

Bila dilihat dari akses Kalabahi menuju Desa Buraga harus melewati delapan sungai.

Apabila ditempuh dengan kendaraan darat serta menggunakan perahu motor sejauh kurang lebih lima jam.

Kondisi geografis seperti ini tentunya akses buku bacaan bagi anak-anak dan masyarakat tak menjangkau dan dijamin takkan pernah bisa merasakan seperti apa nikmatnya membaca buku.

“Ini sebuah langkah dari kami untuk menanamkan budaya belajar dan membaca di Tanah Buraga. Ide pembuatan TBM sudah lama kami rencanakan bahkan sejak tahun 2015. Kami mulai mengumpulkan buku-buku kerja sama dengan anak-anak sekolah di Jawa, Jogja yang tergabung dalam ”Garapan Bangsa” dan Buku bagi NTT."

Alhamdulillah hingga di penghujung 2017 ini anak-anak dan masyarakat di Buraga sudah bisa menikmatinya. Program dari TBM ini memberikan les gratis bagi siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA,” ujar Anang Dermawan, Pendiri Jambu Pustaka Alor.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Andreas S. Haloho, dokter yang bertugas di sana mengaku sangat senang bisa mengisi waktu luang ketika selesai jam bertugas di puskesmas dan bisa bermain dan belajar bersama dengan anak-anak di TBM Jambu Pustaka Alor ini.

Anak-anak di sini, katanya, antusiasnya sangat tinggi untuk membaca. Itulah yang membuat mereka betah di sini untuk berbagi ilmu.

“Saya sangat bangga dan senang ketika pertama kali turun di Alor dan bertugas di Kokar ketika mendengar Guru GARIS depan membangun sebuah Taman Bacaan Masyarakat yang mendekatkan akses buku kepada masyarakat. Ini merupakan suatu terobosan luar oleh guru-guru di pedalaman. Apalagi ini sejalan dengan program pemerintah yakni Gerakan Literasi. Saya membayangkan ketika anak-anak membaca dengan sendiri mareka akan merasakan nikmatnya aroma buku tiada tara," tambah Abdul M Djou, Koordinator GGD II NTT.

Selain menggelar kegiatan membaca dan les gratis, TBM Ini juga membangun ruang-ruang diskusi dengan pihak desa seputar Literasi, responsnya sangat baik dan berterima oleh pihak desa dan elemen masyarakat disana.

Kegiatan seperti ini juga sedang dilaksanakan oleh pegiat literasi di Kota Kalabahi. Mereka memajang buku di tepi Lapangan Mini Kalabahi dan mengajak setiap orang yang lewat untuk membaca dan berdiskusi sebentar. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved