Dua Kantor Kas Titipan BI di Bank NTT Masuk Nominasi Dapat Penghargaan
Dua dari tujuh kantor kas titipan BI di Bank NTT yakni kantor kas titipan BI di Maumere dan Atambua masuk nominasi terbaik untuk kantor kas titipan.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dua dari tujuh kantor kas titipan BI di Bank NTT yakni kantor kas titipan BI di Maumere dan Atambua masuk nominasi terbaik untuk kantor kas titipan.
Demikian Plt Dirut Bank NTT, Eduardus Bria Seran pada acara service excellence awards 2017 Bank NTT di Restoran Oriental Kupang Selasa (21 /11 /2017) malam.
"Ini merupakan satu kebanggaan bagi kita karena untuk kantor kas titipan BI, Bank NTT terbanyak," katanya.
Baca: Service Excellence Awards Bank NTT Sebagai Bentuk Penghargaan Terhadap Karyawan
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga mengatakan dua Kantor Kas Titipan BI masuk nominasi untuk dapat penghargaan dan kepala kantor Bank NTT Cabang Maumere mendapatkan penghargaan untuk hadir dalam pertemuan di Jakarta bersama sama dengan BI untuk mendengarkan arahan dari Presiden RI.
Menurutnya, dengan adanya kantor kas titipan ini maka sudah terjadi efisiensi 30 persen.
Naek Tigor Sinaga juga memberikan pujian terhadap perkembangan Bank NTT selama empat tahun terakhir ini.
"Perkembangan Bank NTT selama empat tahun sungguh luar biasa. Saya bangga dengan Bank NTT. Ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak," katanya.
Baca: Danramil Betun Sebut Dua Persoalan yang Dikeluhkan Petani di Malaka
Menurutnya, sesuai dengan yang disampaikan Plt Dirut Bank NTT bahwa sampai dengan bulan Oktober penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hampir mencapai Rp 9 triliun dan di ranking satu Bank NTT capai pangsa pasar 38,7 persen dan ini sungguh membanggakan. Dengan kondisi itu, maka Bank NTT harus bisa melakukan tugas mediasi dengan menyalurkan kredit terutama untuk kredit produktif.
Sedangkan fungsi mediasi yakni kredit di atas 7 Triliun sehingga pangsa mencapai 29,6 persen.
Penghimpunan dana yang kuat harus diimbangi dengan peningkatan aksesibilitas dalam menyalurkan kredit.
Harapan bagaimana lebih untuk kredit produktif. (*)