Harus Ada Pengawasan Yang Ketat Sekitar Kawasan Kolam Batu Nona Beach
Lurah Oesapa meminta ini kepada pemilik kolam renang Batu Nona Beach. Ini alasan lurah
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lurah Oesapa, Jhon Keban, meminta kepada pemilik dan pengelola Batu Nona Beach perlu meningkatkan pengawasan yang ketat terhadap pengunjung yang datang untuk berekreasi.
"Kita mohon supaya ada pengawasan yang ketat dari pengelola. Itu memang betul, kolam renang itu milik pribadi, usaha privasi seseorang. Tapi tetap kita minta supaya faktor-fakfor keamanan itu diperhatikan," ungkap Jhon Keban ketika dikonfirmasi Pos Kupang Senin (6/11/2017) siang.
Ia meminta agar pihak pemilik kolam renang batu nona untuk menyediakan petugas-petugas yang stanby terus di kolam.
Supaya terus mengamati setiap anak-anak yang sedang mandi dan memantau aktivitas orang-orang yang mandi di tempat itu.
"Memang disitu (kolam renang batu nona beach) ada tiga kolam. Ada untuk kolam dewasa dan anak-anak.Tapi bukan berarti dia lepas tangan, tetapi petugas terus awasi dan pengawasan yang ketat di situ," jelas Keban.
Ia juga meminta untuk memasang papan himbauan dan peringatan di sekitar kolam.
"Karena kasus ini bukan yang pertama kali terjadi tapi sudah dua kali selama ini. Mohon untuk memperhatikan hal itu," jelas Jhon Keban.
Ia juga menjelaskan, beban pengawasan di kawasan itu juga bukan saja pemilik tetapi pengawasan orangtua dan para pengunjung juga harus perlu diperhatikan.
"Orangtua juga jangan lepas tangan untuk awasi anak-anak. Kalau anak-anak sedang mandi orantua jangan asik cerita tapi perhatikan dan awasi anak masing-masing. Sama-sama awasi tidak hanya pemilik kolam saja," jelas Keban.
Ia mengatakan, pihak Kelurahan akan mengagendakan untuk mengundang pemilik kolam renang batu nona beach untuk lakukan pertemuan di kantor kelurahan Oesapa.
Ini untuk memastikan apakah faktor kenyamanan dan keselamatan bisa dijamin di tempat wisata itu.
"Tentu ke depan kami akan lakukan pengecekan di lapangan supaya bisa dipastikan apakah tempat-tempat seperti itu sudah aman atau belum. Memang usaha di sana itu sudah ada ijin resmi, SITU dan lainnya. Tentu tidak terlepas dari tanggungjawab pemerintah ke depan itu supaya kasus ini tidak terulang kembali. Kita akan undang pemiliki kafe dan pengelola serta RT/RW setempat untuk memastikan kondisi keamanan dan keselamatan di tempat itu dan kita akan lakukan pengecekan di lapangan," jelas Jhon Keban.
Ia mengatakan, kalau tidak sesuai dengan standar atau tidak memenuhi syarat kenyamanan dan keselamatan maka kita akan koordinasikan dengan instansi terkait yang mengeluarkan ijin dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Kupang. (*)