Berita Kota

Wahyuningsih : Eliminasi TB dan Malaria Butuh Kerja sama Lintas Sektor, 6.388 Kasus di Kota Kupang

jumlah kasus Tuberkulosis (TB) di NTT tahun 2016 diperkiraan penemuan kasusnya 6.388 dan realisasinya sebanyak 6.272 kasus.

Penulis: Andri Atagoran | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Para peserta saat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinkes Kota Kupang. 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | KUPANG--Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P)Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih, mengatakan, jumlah kasus Tuberkulosis (TB) di NTT tahun 2016 diperkiraan penemuan kasusnya 6.388 dan realisasinya sebanyak 6.272 kasus.

"Pada tahun 2017 ditargetkan penemuan sebanyak 7.215 kasus, tahun 2018 sebanyak 8.641 kasus, tahun 2019 sebanyak 9.779 kasus dan tahun 2020 sebanyak 9.9923 kasus. Ini berdasarkan hasil estimasi perhitungan beban TB dengan memperhatikan sarana diagnosis yang tersedia, penemuan kasus TB tahun sebelumnya, kasus TB-HIV dan jumlah penduduk di NTT," jelas Sri Wahyuningsih saat menyampaikan laporan kegiatan monev, advokasi dan Sosialisasi tentang eliminasi Malaria dan TB di Aula Garuda Kantor Walikota Kupang Kamis (2/11/2017).

Ia mengatakan, secara Epidemiologi bila angka ini meningkat setiap tahun minimal selama 5 tahun, suatu saat akan mendatar dan akan menurun ditahun selanjut.

Hal ini menggambarkan berbagai upaya telah dilakukan menuju eliminasi TB tahun 2035.

"Kota Kupang menargetkan kasus penemuan kasus TB pada tahun 2016 yaitu 845 kasus dan realisasi sebanyak 861 kasus. Tahun 2017 ditargetkan 770 kasus, hingga Juni 2017 sudah ditemukan sebanyak 379 kasus. Tahun 2018 ditargetkan 812 kasus, 2019 sebangak 861 kasus dan tahun 2020 sebanyak 916 kasus," jelas Sri.

Malaria Tertinggi Kedua Di NTT

Sri Wahyuningsih, menjelaskan, kasus Malaria di NTT urutan kedua secara Nasional setelah Papua dan menyumbang sekitar 21% kasus Malaria di Indonesia.

Ia mengatakan, kasus Malaria di Kota Kupang tahun 2011 (2,36 per 1000 penduduk), tahun 2012(1,6 per 1000 penduduk), tahun 2013 (1,1 per 1000 penduduk), tahun 2014 (0,53 per 1000 penduduk), tahun 2015 (0,28 per 1000 penduduk) dan tahun 2016 (0,15 per 1000 penduduk).

"Terjadi penurunan kasus malaria di Kota Kupang dalam 6 tahun terakhir. Dengan berbagai upaya intervensi diharapkan tahun 2019 Kota Kupang mencapai eliminasi malaria," jelas Sri Wahyuningsih.

Ia mengemukakan, untuk dapat segera menangani gap program TB maupun malaria. Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) dan menetapkan target-target untuk dicapai pada tahun 2020.

"Implementasi manajemen penanggulangan TB dan Malaria diperlukan kerjasama lintas program dan sektor untuk sinergitas dalam pencapaian program memerlukan kerjasama dengan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Pendidikan, Kependudukan, sekaligus mitra lokal," ungkap Sri.

Ia mengatakan, hasik monev itu perlu ditindaklanjuti dengan Rencana Aksi Daerah untuk menyukseskan tujuan eliminasi TB tahun 2035 dan eliminasi malaria 2019.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved