Orang Muda Katolik Diminta Cerdas Menggunakan Media Sosial
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dengan Komsos Wali Gereja Indonesia (KWI).
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebanyak 100 orang muda Katolik (OMK), berasal dari Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua, menjadi peserta forum Dialog dan Literasi Media.
Kegiatan bertajuk Taat Agama, Bergaul, Harmonis Sopan Berkomunikasi ini dipusatkan di Aula Susteran SSPS Belo Kupang, Sabtu-Minggu (28-29/10/2017).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dengan Komsos Wali Gereja Indonesia (KWI).
Ketua Komsos Keuskupan Agung Kupang, Rm. Yan Kiri, Pr, mengatakan, di Indonesia ada tujuh kota yang dipilih oleh Kominfo melaksanakan Dialog dan Literasi Media. Kota Kupang salah satunya.
Baca: Gereja Katolik dan GMIT Punya Kepedulian yang Sama Soal Pendidikan di NTT
"Tentu ini menjadi sebuah kebanggan bagi kita sekalian terutama bagi orang muda di Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua yang terlibat dalam kegitan ini," kata Romo Yan Kiri.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat, terutama sebagai orang muda yang menjadi harapan gereja dan juga harapan bangsa serta negara," ujarnya.
Sekretaris Komsos KWI, Romo Kamilus Pantus menjelaskan kegiatan ini merupakan inisiatif dari Kominfo untuk mengajak agama-agama turut berpikir dan berbuat sesuatu untuk menyelamatkan NKRI dari bahaya media sosial (Medsos).
Baca: Pemuda Zaman Now Harus Tahu Ini Tokoh Penting di Balik Perumusan Sumpah Pemuda
"Ketika kalian dipilih dari Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua untuk mengikuti kegiatan ini, berarti kepada kalian ini diberi tanggungjawab yang berat. Setelah ini harus berbuat apa, tentu kita harus menjadi orang muda yang baik dan jadilah orang muda yang baru dan jadilah agen kabar baik," harap Romo Kamilus.
Ia mengatakan, sebagai orang muda katolik yang beriman harus menghadirkan informasi yang baik dan dengan kabar baik.
"Akhir-akhir ini dimedia, televisi, kelompok-kelompok tertentu menggunakan media sosial untuk menyebarkan ideologi-ideologi yang menyesatkan. Saya menamakan ideologi jalan pintas, ideologi jalan pintas menjadi kaya, menjadi terkenal, ideologi jalan pintas masuk surga dan ini disebarkan melalui media sosial," jelasnya.
Baca: Sang Penyair Telah Mengalir, Mengenang John Dami Mukese
Ia berharap agar kaum muda untuk bijaksana dan cerdas menggunakan media sosial. Bersama pemerintah mari kita perangi bersama.