PLN Realisasikan Pembangkit Listrik 150 MW
PT PLN NTT sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang terkait rencana pembangunan listrik dengan daya 150 mega watt
POS KUPANG.COM - - PT Perusahan Listrik Negara Wilayah NTT merealisasikan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 150 mega watt untuk mengatasi kekurangan daya listrik di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.
"PT PLN NTT sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang terkait rencana pembangunan listrik dengan daya 150 mega watt (MW). Rencana pembangunan pembangkit listrik ini memberi angin segar bagi pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan di daerah ini," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Hendrik Paut di Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, Kamis.
General Manager PLN NTT Richard Safkaur telah bertemu Bupati Kupang Ayub Titu Eki untuk membicarakan rencana pembangunan listrik berdaya 150 MW yang mulai dilaksanakan tahun 2017 di Dusun Tuapana, Desa Nifuleo, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, NTT.
"PLN ingin memastikan lahan yang dijadikan sebagai lokasi pembangunan listrik itu tidak bermasalah, sehingga harus ada jaminan dari Pemerintah Kabupaten Kupang sebelum dilakukan pembangunan tahun 2017," tegas Hendrik Paut.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kupang memberikan jaminan kepada PLN bahwa lahan 50 haktare sebagai lokasi pembangunan listrik itu tidak bermasalah. .
Hendrik Paut menegaskan, masyarakat adat Desa Nifuleo mendukung rencana pembangunan pembangkit listrik itu dengan menghibahkan lahan seluas 50 haktare.
"Dengan daya 150 MW itu mampu memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Timor. Keluhan masyarakat terhadap kekurangan pasokan listrik dari PLN selama ini akan bisa teratasi," kata Hendrik Paut.
Ia mengatakan pembangunan listrik berdaya 150 MW menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten Kupang.
Selama ini investor enggan berinvestasi di Kabupaten Kupang karena terkendala listrik yang teerbatas. Beberapa perusahan yang hendak membangun pabrik marmer memilih hengkang dari daerah ini karena pasokan listriknya tidak memadai.
"Dengan pembangunan listrik berdaya 150 MW ini keluhan investor sudah bisa teratasi di tahun 2017," katanya.