Tawuran Antar Pelajar SMPN 5 dan SMPN 8, Kepala Gidel Robek
Perkelahian antar-pelajar kembali terjadi di Kota Kupang. Kali ini terjadi antara Siswa SMPN 5 dan SMPN 8 Kupang pada Senin (26/1/2015).
Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Perkelahian antar-pelajar kembali terjadi di Kota Kupang. Kali ini terjadi antara Siswa SMPN 5 dan SMPN 8 Kupang pada Senin (26/1/2015). Akibatnya, kepala Gidel Nenobais, robek setelah terjatuh karena ditendang.
Gidel Hendrik Nenobais (14), siswa SMPN 5 Kupang mengalami luka robek di kepalanya karena terjatuh setelah ditendang salah satu siswa yang SMPN 8 Kupang.
Saat terjatuh, kepala Gidel membentur batu karang sehingga langsung robek. Gidel juga mengalami luka pada kening dan luka gores pada pipi kiri.
Gidel dalam laporan polisinya menuturkan, pada Senin (26/1/2015) sekitar pukul 12.25 Wita, ia hendak pergi ke sekolah. Setibanya di belakang SMPN 5, Gidel melihat ada perkelahian antara JB siswa SMPN 5 dan RS siswa SMPN 8.
"Pertama mereka berdua berkelahi. Mungkin karena tidak kuat atau takut dikroyok, tiba-tiba JB lari sehingga dikejar oleh RS dan kawan-kawannya menuju arah saya berdiri. Karena takut, saya juga ikut lari. Mungkin karena saya ikut lari, mereka mengira saya teman JB. Tiba-tiba ada salah satu siswa yang mengejar saya dari belakang, dan menendang pantat saya sehingga terjatuh," ungkap Gidel.
Gidel mengaku langsung pusing akibat benturan tersebut. Saat itu, darah langsung mengalir dari keningnya. Sementara para pelaku perkelahian, tak menghiraukan dirinya tapi terus mengejar JB.
Kasubag Humas Polres Kupang Kota, AKP Januarius Mau yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (27/1/2015), membenarkan adanya laporan polisi tersebut. Ia mengaku, pihaknya menerima laporan tersebut setelah korban mendapatkan pengobatan.
"Kami sangat menyesali peristiwa tersebut. Para siswa SMP yang seharusnya fokusk untuk belajar, malah terlibat perkelahian apa lagi masih di sekitar kompleks sekolah dan menggunakan segaram lengkap. Kami berharap orangtua dan pihak sekolah bisa lebih memperhatikan anak-anak sekolah ini agar jangan sampai terlibat aksi perkelahian atau kriminal lainnya," ujarnya.
"Saat ini banyak anak sekolah tingkat SMP maupun SMA yang terpaksa berhadapan dengan hukum akibat melakukan aksi kriminal. Kami berharap pihak sekolah dan orangtua lebih meningkatkan perhatiannya kepada anak-anak," ujar Januarius.*
Silahkan