Pilpres 2014

Dulu Jokowi Didikte Sekda

Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (9/8/2014), menjelaskan alasan Jokowi membentuk Tim Transisi.

Editor: Alfred Dama
TRIBUN / HERUDIN
Calon presiden Joko Widodo bersama istrinya Iriana, menunjukkan surat suara usai mencoblos dalam Pilpres 2014 di TPS 18 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2014). 

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (9/8/2014), menjelaskan alasan Jokowi membentuk Tim Transisi.

Menurutnya, ide membentuk Tim Transisi dilatarbelakangi pengalaman pahit Jokowi ketika menjadi Wali Kota Surakarta. Menurutnya, Jokowi yang berlatar belakang pengusaha mebel sempat merasa bingung di awal menjadi wali kota.

"Pak Jokowi bingung harus melakukan apa. Beliau pun menuruti apa yang diatur oleh sekda," ujar Andi. Lama kelamaan, Jokowi tidak tahan karena setiap geraknya diatur oleh sekda. Kejadian itu hanya bertahan selama tiga bulan karena Jokowi segera mengambil sikap dan tidak mau diatur.

"Pak Jokowi tidak tahan harus mengikuti serangkaian acara seperti gunting pita. Pak Jokowi merasa bukan menjadi diri sendiri lalu ia mengambil sikap," ujarnya.

Untuk itu, kata Andi, begitu ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU, Jokowi segera membentuk Rumah Transisi. Jokowi tak mau kejadian di Surakarta atau Solo terulang.

Menurut Andi, Rumah Transisi akan membantu Jokowi dan JK merancang program kerja pemerintahan mendatang. Menurutnya, salah satu tugas kelompok kerja (pokja) di Rumah Transisi adalah mengidentifikasi seluruh visi misi program yang dijanjikan Jokowi-JK.

"Tugas pokja yang paling utama adalah mencari program-program riil yang dibutuhkan oleh rakyat, terutama yang dari keluarga pra-sejahtera," ucapnya. (tribunnews/nic/zul)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved