Pemilu 2014
Ini Hasil Rekapitulasi Hasil Pileg untuk DPR RI
Setelah gagal pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) tahun 2009, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) NTT,
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Setelah gagal pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) tahun 2009, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) NTT, Eurico Guteres akhirnya berhasil melangkah menuju Senayan dalam Pileg 2014. Sementara itu, Herman Heri tampil 'superior' sebagai caleg DPR RI yang mengantongi suara terbanyak, yakni 101.183 suara.
Eurico mengantongi suara pribadi 28.994 suara. Eurico lolos ke Senayan menyusul akumulasi suara sah partai politik (parpol) dan semua caleg PAN melampaui sisa suara milik Partai Golkar.
Demikian hasil rekapitulasi perolehan suara Pileg dalam pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT, Rabu (30/4/2014). Hasil rekapitulasi KPU NTT tersebut untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang masuk paling terakhir dari semua kabupaten/kota yang ada di NTT memberikan penambahan suara yang cukup signifikan bagi Partai Demokrat dan Nasdem.
Dua partai ini memperoleh akumulasi suara dari suara partai dan tujuh calegnya masing-masing sebanyak 43.771 suara untuk Demokrat dan 42.368 suara untuk Nasdem. Namun penambahan suara tidak bisa mendongkrak suara kedua partai ini untuk meloloskan dua caleg sekaligus ke Senayan.
Total suara sah dari Dapil NTT 2 sebanyak 1.257.789 suara sehingga Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) setelah dibagi total suara sah dengan jatah kursi yang tersedia sebanyak 179.684 suara.
Dari BPP tersebut hanya empat partai yang akumulasi suara sah parpol dan calegnya melampaui angka tersebut, yakni Partai Golkar 233.351 suara, disusul PDIP mengoleksi 221.973 suara sah, Partai Nasdem meraih 186.148 suara dan Partai Gerindra dengan akumulasi suara sah 119.869 suara.
Namun empat parpol ini juga akumulasi suaranya tidak mencapai dua kali angka BPP sehingga sisa suara tidak bisa dikonversi untuk merebut kursi berikutnya. Karena itu, Partai Gerindra dengan akumulasi suara 119.869 suara berhak untuk kursi kelima, Partai Hanura dengan akumulasi suara 102.107 berhak untuk kursi keenam, dan kursi ketujuh milik PAN karena memiliki akumulasi suara sah sebanyak 58.615 suara atau unggul 4.948 suara dari sisa akumulasi suara Partai Golkar yang memiliki sisa akumulasi suara terbanyak dari empat partai yang memiliki kelebihan suara dari BPP.
Sementara akumulasi suara sah pribadi dari tujuh caleg yang lolos ke Senayan dari Dapil NTT 2, caleg PDIP nomor urut satu Herman Herry, posisi pertama caleg yang meraup suara terbanyak, yakni 101.183 suara, caleg Partai Demokrat, Jefri Riwu Kore dengan 82.298, caleg nomor urut tujuh Partai Nasdem, Viktor Bungtilu Laiskodat mengumpulkan suara pribadi 77.555 suara.
Selanjutnya caleg Partai Golkar, Setya Novanto dapat 70.846 suara, Saleh Husin (Partai Hanura) meraih 42.848 suara, caleg Partai Gerindra, Farry Francis meraih 40.437 suara dan Eurico Guteres dari PAN dengan 31.992 suara.
Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, tujuh kursi untuk DPR RI dari Dapil NTT 2 dipastikan akan diisi oleh tujuh orang caleg dari tujuh partai berbeda dan tidak ada keterwakilan perempuan di dalamnya.
Dengan demikian, NTT tidak akan ada keterwakilan perempuan di DPR RI untuk periode 2014-2019 setelah pada periode sebelumnya diisi oleh Anita Yacoba Gah dari Partai Demokrat.
Selanjutnya enam kursi dari Dapil NTT 1 (Flores, Lembata dan Alor), juga tidak ada caleg perempuan yang berhasil lolos ke Senayan. Dapil ini meloloskan Melchias Markus Mekeng dari Golkar 72.120 suara, Honing Sani dari PDIP sebanyak 49.287 suara, Laurens Bahang Dama dari PAN sebanyak 79.603 suara, Beni Kabur Harman dari Demokrat dengan 53.701 suara, Pius Lustrilanang dari Gerindra dengan suara pribadi sebanyak 51.432 dan Johni Plate dari Partai Nasdem dengan 33.704 suara pribadi.
Sementara itu, dua caleg incumbent dari Dapil NTT 2 yang dipastikan gagal ke Senayan, yaitu caleg nomor satu Partai Demokrat, Anita Yacoba Gah, dan caleg nomor dua Partai Golkar, Charles Mesang. Keduanya dipastikan gagal menjadi wakil masyarakat NTT di Senayan periode 2014-2019, karena tidak berhasil mengumpulkan suara pribadi terbanyak dalam partai masing-masing.
Demikian pula empat kursi DPD RI dari Dapil NTT yang pada periode sebelumnya diisi oleh dua anggota laki-laki dan dua anggota perempuan, tidak akan ada lagi perempuan yang duduk di kursi DPD daerah pemilihan NTT.
Sebab, dari empat calon yang mengumpulkan suara terbanyak, semuanya calon laki- laki, yakni Ibrahim Agustinus Medah, Abraham Paul Liyanto, Adrianus Garu dan Syafrudin Atasoge. Dengan demikian, dapat dipastikan tidak ada perwakilan perempuan NTT di Senayan untuk lima tahun ke depan. (meo)