Rp 4,9 M Asuransi Aparat Desa di Ende Raib
Asuransi aparat desa di Kabupaten Ende senilai Rp 4,9 miliar raib
POS KUPANG.COM, ENDE -- Asuransi aparat desa di Kabupaten Ende senilai Rp 4,9 miliar raib. Pasalnya sejak tahun 2007 hingga berakhirnya masa kontrak tahun 2012, asuransi tak kunjung dibayarkan kepada aparat desa yang berhak menerimanya.
Beberapa kepala desa yang ditemui Pos Kupang di Ende pekan lalu meminta pemerintah segera membayar asuransi mereka. Pasalnya hingga kini mereka tidak menerima pembayaran asuransi.
"Asuransi kami terkesan raib karena hingga kini belum dibayar oleh pemerintah. Kami berharap pemerintah segera membayar asuransi tersebut,"kata Kepala Desa Nekabara, Kecamatan Ndori, Yurnelius.
Yurnelius mengatakan, tahun 2007 lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende atas nama aparat desa melakukan MoU dengan asuransi Bumi Asih yang berlaku selama 5 tahun. Namun setelah masa kontrak selesai tahun 2012, aparat desa tidak mendapatkan pembayaran.
Padahal, ujar Yurnelius, biaya polis asuransi itu dipotong dari tunjangan aparat desa Rp 25 ribu perbulan. "Semestinya apa yang menjadi hak aparat desa dibayar, namun yang terjadi hingga masa kontrak habis uang asuransi raib entah ke mana,"kata Yurnelius.
Kepala Desa Tendabepa, Kecamatan Nangapanda, Laurensius Petu mengharapkan pemerintah segera membayar asuransi, karena hal itu merupakan hak dari aparat desa.
"Itu uang kami karena memang dipotong dari tunjangan aparat desa Rp 25 ribu perorang. Lalu ke mana uang itu karena hingga kini kami belum mendapatkan apa yang menjadi hak kami,"kata Laurensius.
Laurensius mengatakan, sesuai MoU yang telah ditandatangani Pemerintah Kabupaten Ende dan pihak asuransi, semua aparat desa dipotong masing-masing Rp 25 ribu perbulan. Aparat desa itu mulai dari kepala desa, kepala dusun hingga kaur desa.
"Kami tidak tahu persis berapa jumlah tiap desa, karena memang bervariasi tergantung dari jumlah kaur desa yang ada. Namun yang pasti semuanya dipotong Rp 25 ribu,"kata Laurensius.
Laurensius mengatakan, persoalan yang dia hadapi merupakan persoalan bersama seluruh aparat desa di Kabupaten Ende, karena memang semuanya belum dibayar.
Lanjut Laurensius, apabila dalam waktu dekat asuransi belum juga dibayar, dia akan menggalang kekuatan seluruh aparat desa di Kabupaten Ende menagih asuransi kepada pemerintah.
Persoalan asuransi yang belum dibayar juga dikemukakan Kepala Desa Ranakolo Selatan, Kecamatan Maurole, Mikael Gawa, Kepala Desa Wewaria, Kecamatan Wewaria, Vitalis Nuri, Kepala Desa Wologai Timur, Adrianus Hambusu dan Kepala Desa Kobeleba, Agus Rengu. (rom)