Kehadiran SBY di Ruteng Seperti Embun di Padang Pasir

Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri perayaan Yubileum 100 Tahun Gereja Katolik

Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Kehadiran SBY di Ruteng Seperti Embun di Padang Pasir
Tribunnews
Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI
Laporan Wartawan Pos Kupang, Eugenius Moa

POS KUPANG.COM, RUTENG -- Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri perayaan Yubileum 100 Tahun Gereja Katolik di Manggarai, dipuji masyarakat dan pemerintah daerah sebagai sikap respons kepala negara  terhadap eksistensi  kelompok minoritas di  Indonesia.

Kehadiran Presiden  SBY  itu  diharapkan memberi respons baru pemerintah pusat  untuk mengalokasikan anggaran  yang lebih besar pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Manggarai.

"Kita berharap ada 'bekas'  yang akan ditinggalkan setelah Presiden SBY kembali  dari Ruteng. 'Bekas' itu  mengarah kepada alokasi dana pembangunan dari APBN, sebab 90 persen anggaran pemerintah daerah ini bersumber dari pusat. Kedatangan presiden ini seperti setitik embun di padang pasir yang tandus, mengatasi kekurangan  yang dialami masyarakat dan pemerintah daerah selama ini," kata Bupati Manggarai, Drs.Christian Rotok, kepada Pos Kupang  saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu  (17/10/2012) pagi.

Chris menjelaskan, infrastruktur jalan dan  jembatan yang merupakan pendorong utama sektor  ekonomi, pendidikan dan kesehatan di Manggarai masih menyisakan soal yang besar yang tak bisa diatasi sendiri oleh pemerintah daerah.

Menurut dia, jalan dan jembatan  yang bagus akan menentukan akses masyarakat  terhadap pertumbuhan ekonomi,  pendidikan dan kesehatan.

"Masyarakat akan  lebih mudah datang ke puskemas, pustu dan polindes  yang sudah dibangun di semua desa. Angka kematian ibu dan anak juga bisa ditekan. Tapi, kalau tak ada jalan yang bagus, mereka juga akan enggan  datang," urai bakal  calon Gubernur NTT dari jalur independen itu.

Infrastruktur jalan dan jembatan, kata Chris, menentukan  angka pastisipasi murni dan  angka partisipasi kasar masyarakat.  "Akses itu berpengaruh, apakah anak akan  melanjutkan sekolah atau tidak. Kondisi alam Manggarai dengan musim hujan  yang lebih tinggi, setiap saat kali banjir dan anak tidak bisa berangkat sekolah. Dan, semakin lama  banjir, anak juga semakin lama tidak sekolah," tandas Chris.

Untuk mendukung daya beli masyarakat, Chris mengharapkan intervensi pemerintah pusat melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pembiayaan yang memadai.
Diharapkan  pula ada kebijakan pemerintah memberikan stimulus kepada masyarakat, terutama alokasi APBN dengan memperhatikan tingkat kemiskinan sebagai indikator utama.

Tentang tatap muka Presiden SBY dengan masyarakat Manggarai di Lapangan Motang Rua, Jumat pagi (19/20/2012), Chris mengatakan,  Presiden  SBY  tentu sudah punya  'peta' masalah disampaikan kepada masyarakat.  
Chris juga yakin, presiden akan  memberi dorongan karena masyarakat  yang berperan menentukan sukses pembangunan bangsa ini.

"Bagi masyarakat Manggarai, kedatangan Presiden  SBY ini momentum. Baru pertama kali ini, presiden  datang  dan bermalam di Ruteng. Memang, pada  2007 Presiden SBY datang meninjau bencana alam di Gapong, tapi tak menginap. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono yang mau datang," ujar Chris lagi.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved