Sengketa Lingko Golo Langkok Nyaris Picu Perang Tanding
Sengketa tanah ulayat (lingko) Golo Langkok antara warga kampung Beo Kina dan Ranggis yang nyaris memicu perang tanding.
POS KUPANG.COM, RUTENG --- Sengketa tanah ulayat (lingko) Golo Langkok antara warga kampung Beo Kina dan Ranggis yang nyaris memicu perang tanding, untuk sementara ini mereda.
Pihak Kampung Beo Kina berjanji tidak melangkahi pemerintah dan mengambil sikap sendiri-sendiri atas konflik lahan tersebut.
"Ami toe nggoeng pande lebih le mai tai de pemerintah. Ai pemerintah hitu mori kraeng ata itan one lino hoo (kami tidak mau berbuat lebih dari yang disampaikan pemerintah. Karena menurut kami, pemerintah itu adalah Tuhan yang kelihatan di bumi," ujar tokoh ada Beo Kina, Philipus Ule.
Philipus Ule menyampaikan itu di hadapan Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok, Kapolres Manggarai, AKBP Pontjo Soediantoko, S.Ik, Damndim 1612 Ruteng, Letkol (Inf) Jacky, Kepala Badan Kesbangpol Manggarai, Drs. Frans Hani, Kasat Pol PP, Heri Ngabut, SH di Kantor Bupati Manggarai, Senin (23/4/2012) kemarin.
Seperti diketahui, sengketa Lingko Golo Langkok ini berawal dari rencana pembangunan gedung SLTA di atas lokasi tersebut. Beberapa waktu lalu dilakukan penggusuran. Namun, di tengah penggusuran lahan tersebut, datanglah beberapa warga Ranggis yang melarang dilakukan penggusuran karena mengklaim lingko tersebut adalah milik mereka.
Sementara penyerahan lingko tersebut untuk pembangunan gedung SLTA dilakukan oleh tua adat Beo Kina.
Sejak itulah perseteruan antara kedua kampung itu menyeruak ke permukaan yang pucaknya Sabtu (21/4/2012 ) lalu warga kedua kampung tersebut berencana untuk perang tanding di lokasi sengketa. Namun, berkat kesigapan aparat TNI, Polri, Satpol PP, Kesbangpol rencana perang tanding itu urung dilakukan.
Menanggapi penyampaian tokoh adat tersebut, Bupati Manggarai, Drs. Christian Rotok mengharapkan, agar masing-masing pihak menahan diri. Juga ditegaskan, pembangunan gedung SLTA itu tetap akan dilaksanakan sambil menunggu penyelesaian persoalan tanah tersebut.