Rektor Unimor: Pengelolaan Keuangan Sesuai Prosedur

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU --- Rektor Unimor, Sirilus Seran, menegaskan bahwa pengelolaan keuangan termasuk pencairan uang kegiatan PPL sudah sesuai prosedural.

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU --- Rektor Unimor, Sirilus Seran, menegaskan bahwa pengelolaan keuangan termasuk pencairan uang kegiatan PPL sudah sesuai prosedural.

Demikian Sirilus Seran menyampaikan hal itu kepada rausan mahasiswa PPL yang menggelar aksi demo di kampus Unimor, Rabu (3/8/2011). Disaksikan Pos-Kupang.Com, Rektor Sirilus Seran akhirnya keluar dari ruangannya untuk bertemu dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa.

Namun saat bertemu dengan mahasiswa, Sirilus tidak banyak memberikan penjelasan. Sirilus hanya mengatakan kalau semua proses pengeluaran keuangan harus sesuai dengan prosedur dan persetujuan pihak yayasan.

Sementara itu, ketua panitia PPL, Stanis Amsikan, yang dikonfirmasi siang itu juga di depan peserta mengakui keterlambatan pembekalan yang seharusnya berlangsung Rabu pagi. Menurutnya, keterlambatan itu terjadi akibat kurangnya persiapan dari panitia PPL.

"Dana Rp 177 juta lebih baru dicairkan Selasa sore, (02/08/2011). Padahal pembekalan seharusnya sudah dimulai Rabu pagi ini. Memang secara teknis kesalahan kami sebagai panitia namun tidak sampai menghambat apalagi membatalkan kegiatan PPL para mahasiswa", jelas Amsikan.

Setelah mendapat penjelsan itu, para mahasiswa akhirnya mengakhiri aksi mereka.

Untuk diketahui, terancam tidak mengikuti Praktek Pengenalan Lapangan (PPL), 519 mahasiswa Fekultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Timor (FKIP Unimor) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mengobrak abrik fasilitas rektorat.

Aksi yang terjadi Rabu (03/08/2011) kemarin itu lantaran mereka kesal karena keterlambatnya proses pencairan dana praktek lapangan. Pantauan Pos-Kupang.Com, para mahasiwa itu yang dalam kondisi emosional itu merangsek masuk ke ruang kerja Rektor Unimor, Sirilus Seran.

Mahasiswa juga menyegel ruang kerja rektor dan ruang perkuliahan dengan menggunakan sejumlah kayu dan balok. Mereka mendesak rektor keluar dari ruangannya dan berdialog dengan mereka.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved