Manggarai Barat Terkini

Mawatu Hadirkan Seaside Market, Ruang Baru Ekonomi Kreatif Labuan Bajo

Kawasan Mawatu menjadi magnet baru bagi warga dan wisatawan. Labuan Bajo tak lagi menjadi sekadar destinasi wisata tapi juga menjadi ruang hidup

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Mawatu bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) kembali membuka ruang kolaboratif bagi ide dan karya warga Flores melalui Seaside Market. 
Ringkasan Berita:
  •  Seaside Market di kawasan Mawatu menghadirkan wajah baru ekonomi kreatif Labuan Bajo
  • Memberdayakan puluhan pelaku lokal dalam ekosistem pariwisata yang inklusif.

POS-KUPANG.COM - Mawatu bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) kembali membuka ruang kolaboratif bagi ide dan karya warga Flores melalui Seaside Market.

Seaside Market menjadi area kreatif dan wadah bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang dan dikenal lebih luas. 

Sebanyak lebih dari 36 pelaku UMKM lokal mulai dari pengrajin, seniman hingga pengusaha kuliner telah bergabung di Seaside Market. Mereka memperkenalkan produk dan karya mereka kepada ribuan pengunjung tiap minggunya.

Kawasan Mawatu menjadi magnet baru bagi warga dan wisatawan. Labuan Bajo tak lagi menjadi sekadar destinasi wisata tapi juga menjadi ruang hidup kreatif di mana gagasan lokal bertemu peluang global.

Ekosistem ini tumbuh semakin kuat lewat berbagai kegiatan komunitas yang melibatkan masyarakat setempat. Program rutin seperti Yoga oleh Markandeya Yoga dan Zumba oleh komunitas Zumba Bajo Squad setiap akhir pekan menciptakan suasana aktif dan sehat di ruang publik Mawatu.

Sementara acara “Boo-Gie Nights” yang digelar saat perayaan Halloween menghadirkan live music, pertunjukan sulap, dan kompetisi kostum, yang semuanya turut melibatkan talenta dan komunitas lokal.

Salah satu pelaku usaha yang kini menjadi bagian dari Mawatu, Gus Kiply, pemilik usaha kuliner Gedong Bajo, merasakan manfaatnya secara langsung.

“Sejak bergabung di Seaside Market, usaha kami mendapat lebih banyak perhatian dari wisatawan dan beberapa mitra bisnis baru. Mawatu memberi kami kesempatan untuk memperkenalkan produk lokal dengan cara yang lebih profesional, tanpa kehilangan ciri khas daerah kami,” ujarnya.

Baca juga: Labuan Bajo Creative and Film Week 2025 Hadirkan Sinema Outdoor di Kawasan Mawatu

Mawatu Sebagai Destinasi Wisata Pilihan bagi Semua Kalangan

Bagi warga sekitar, Mawatu kini menjadi tempat baru untuk menikmati akhir pekan. Maria, pengunjung asal Manggarai Barat, mengatakan, kawasan Mawatu membuat warga lokal memiliki ruang untuk tampil melalui karyanya.

“Mawatu itu punya energi yang beda. Dari sini bisa lihat pemandangan Labuan Bajo yang indah, apalagi kalau ada live band atau DJ yang bikin suasananya makin seru. Banyak karya warga lokal yang sekarang punya ruang untuk tampil. Rasanya seperti melihat Labuan Bajo dalam perspektif baru,” jelasnya.

Antusiasme masyarakat memperlihatkan bagaimana Mawatu mulai berkembang sebagai destinasi pilihan, bukan hanya untuk wisata, tetapi juga ruang interaksi sosial dan ekonomi.

Kawasan ini tak hanya menggerakkan roda usaha, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan kepemilikan warga terhadap potensi kota mereka.

Menurut Heryanto Kurniawan, Direktur Mawatu, inklusivitas menjadi prinsip utama dalam pengembangan kawasan.

“Mawatu bukan sekadar proyek gaya hidup, tapi gerakan kolaboratif untuk membuka ruang bagi masyarakat lokal agar bisa tumbuh bersama potensi pariwisata global. Kami percaya, pariwisata yang berkelanjutan hanya bisa tercapai bila masyarakat menjadi bagian dari pertumbuhannya,” ungkapnya.

Ke depan, Mawatu akan terus membuka kolaborasi dengan komunitas serta brand nasional dan internasional untuk memperkuat ekosistem kreatif di Labuan Bajo. Lebih dari sekadar destinasi gaya hidup, Mawatu menjadi ruang pertemuan antara ide lokal dan peluang global, melambangkan semangat pariwisata yang tumbuh dari masyarakatnya sendiri.

Mawatu dirancang sebagai pusat gaya hidup berstandar internasional dengan fasilitas terpadu. Kawasan ini akan menghadirkan beach club yang dikelola oleh LYD, Cinema XXI sebagai bisokop modern pertama di pulau Flores, supermarket, serta area komersial yang menghadirkan puluhan merek internasional maupun nasional seperti Vinyard, Bale Nagi, Sensatia, Guardian, Charis Se’I, dan Cap Bali.

Untuk akomodasi, Mawatu mempersiapkan lifestyle hotel dan thematic villa yang menyatukan kenyamanan modern dengan sentuhan lokal, memperkuat daya tarik kawasan ini bagi wisatawan mancanegara maupun investor.

Kawasan Mawatu sendiri dikembangkan Vasanta Group. Vasanta Group didirikan pada tahun 2017 dan merupakan perusahaan pengembang real estate terkemuka yang menghadirkan inovasi serta nilai sosial dan ekonomi yang relevan di Indonesia.

Selain berfokus pada pengembangan real estat, Vasanta Group juga melebarkan sayap bisnisnya ke sektor lain, seperti destinasi gaya hidup dan pariwisata, dengan total luas pengembangan lahan mencapai 129 hektare.

Beberapa proyek yang telah dikembangkan oleh Vasanta Group antara lain Shila at Sawangan, Eco Town at Sawangan, Mawatu Labuan Bajo, dan Vasanta Innopark. 

Vasanta Group juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Top Ten Developer dari Hubexo (sebelumnya BCI) Asia Awards selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pada tahun 2023-2025; Best of The Best Premium Residential 2023 dari Golden Property Award; The Most Innovative Housing Development 2023 dari Golden Property Award; Best High-End Housing Architectural Design 2022 dari Indonesia Property Award; serta Best Eco-Friendly Housing Development 2022 dari Indonesia Property Award. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved