Rote Ndao Terkini

K-SIGN, Strategi Jitu KKP RI Menyulam Debu Jadi Harapan di Negeri Sejuta Lontar 

Johanis (45) sibuk merapikan dan menyimpan jualannya. Sepertinya senja telah memberikan aba-aba ia harus kembali ke rumahnya.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
KICK OFF - Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, DPR RI, Usman Husin, Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk saat Kick Off pembangunan tahap pertama K-SIGN di Kecamatan Rote Timur, Selasa (3/6/2025) lalu. 

Tidak hanya itu, beralih pekerjaan ini juga menjadi salah satu pilihan Johanis berupaya memastikan anak-anaknya tetap mengenyam pendidikan hingga ke bangku perguruan tinggi.

Bagi Johanis, tambak garam bukan sekadar pekerjaan, ia adalah simbol kehidupan yang menembus batas, mengubah pasir menjadi asa, air laut menjadi peluang.

Ia berharap, K-SIGN tidak hanya proyek besar untuk mencukupi kebutuhan garam masyarakat, melainkan doa yang terselip dalam setiap hektar tanah pesisir.

Negeri Sejuta Lontar 

Kabupaten Rote Ndao yang terletak di perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Australia merupakan salah satu daerah otonomi di Provinsi NTT yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Kabupaten Rote Ndao memiliki luas 1.280,10 km⊃2;, yang meliputi daratan dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah ini terdiri dari 11 kecamatan dan memiliki luas wilayah perairan sekitar 2.376 km⊃2;.

Selain menyajikan destinasi wisata yang menjanjikan di Pantai Nemberala, Kabupaten Rote Ndao menawarkan sejumlah destinasi wisata alam yang mempesona.

Kabupaten Rote Ndao dijuluki "Negeri Sejuta Lontar". Hal ini disebabkan oleh wilayah kabupaten ini yang banyak sekali ditumbuhi Pohon Lontar (yang dalam bahasa latin disebut Borassus flabellifer). 

Pohon ini merupakan sejenis palem yang tumbuh liar di daerah dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Hal ini menjadi salah satu pemandangan unik. Nyaris semua wilayah Kabupaten Rote Ndao tumbuh Pohon Lontar.

Butiran Investasi, Harapan yang Ditabur

Konstruksi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) merupakan salah satu proyek strategis nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan di Kabupaten Rote Ndao.

Dengan investasi Rp 1,603 triliun untuk tahap satu dan dua, pembangunan bertahap hingga 2027 akan menjadikan Rote Ndao sebagai pusat produksi garam nasional. 

Anggaran pembangunan tahap satu senilai Rp 392,84 miliar untuk pekerjaan lahan, Rp 322,13 miliar untuk infrastruktur serta Rp 34,93 miliar untuk bangunan gedung. 

Tahap dua menghabiskan anggaran Rp 479,92 miliar untuk pekerjaan lahan, Rp 168,21 miliar untuk infrastruktur dan Rp 204,98 miliar untuk bangunan gedung.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved