Rote Ndao Terkini
K-SIGN, Strategi Jitu KKP RI Menyulam Debu Jadi Harapan di Negeri Sejuta Lontar
Johanis (45) sibuk merapikan dan menyimpan jualannya. Sepertinya senja telah memberikan aba-aba ia harus kembali ke rumahnya.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
Usai dilaksanakan peresmian sebagai konstruksi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) lokasi ini kian ramai. Setiap hari, ratusan pekerja mengoperasikan kendaraan alat berat di lokasi ini.
Bagi Johanis, suasana ini merupakan sesuatu yang berbeda. Pasalnya, pesisir pantai yang dahulu lengang, kini berubah wajah secara perlahan.
"Dahulu sepi, kini ramai. Ini berkah bagi kami," katanya singkat.
Johanis memiliki 3 orang anak. Ia berprofesi sebagai petani. Hasil kebun tidak menjanjikan. Oleh karena itu, bekerja serabutan menjadi pilihan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan pendidikan anak-anak.
Mengais Rejeki
Meskipun bekerja sebagai petani di Desa Daiama, Johanis tidak mau menyia-nyiakan kesempatan pembangunan proyek Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di pesisir pantai itu.
Setiap hari ia berjualan makanan, minuman dan jajan serta rokok di sekitar lokasi proyek. Sembari menyisihkan waktu membersihkan kebun menyambut musim hujan.
Beberapa hari terakhir, Johanis telah menuntaskan pekerjaan membersihkan kebun dan menyiapkan lahan menanti hujan. Oleh karena itu, ia menghabiskan lebih banyak waktu berjualan di pesisir pantai itu.
Dalam sehari ia bisa memperoleh omzet berkisar Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000 dari hasil berjualan di sekitar kawasan proyek itu. Terkadang hasil jualannya tidak sesuai ekspektasi.
Meskipun demikian, berjualan di kawasan proyek ini menjadi pilihan bagi Johanis memastikan tungku api di dapur sederhana miliknya tetap menyala.
Beralih Pekerjaan
Johanis mengatakan, jika Konstruksi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) bakal memberikan pendapatan menjanjikan suatu saat nanti, ia berjanji bakal beralih bekerja di lokasi tambak garam.
Hal ini bukan tanpa alasan. Kondisi topografi Desa Daiama yang kurang strategis untuk petani menyebabkan hasil kebun tidak memberikan hasil menjanjikan.
Banyak masyarakat di desa itu harus merantau ke luar daerah untuk bisa memperoleh pendapatan yang mumpuni.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Kawasan-sentra-industri-garam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.