Makan Bergizi Gratis
Dapur MBG di Kecamatan Inerie Ngada Mulai Beroperasi, Enjel: Terima Kasih Bapak Presiden Prabowo
Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini disambut antusias oleh masyarakat dan pelajar di wilayah itu.
Ringkasan Berita:
- Dapur makanan bergizi gratis di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT mulai beroperasi
- Sejumlah sekolah di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada Provinsi NTT mulai terima makanan bergizi gratis
- Siswa sampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, BAJAWA – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemenuhan sasaran di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT, resmi mulai beroperasi pada Rabu (12/11/2025).
Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini disambut antusias oleh masyarakat dan pelajar di wilayah itu.
Untuk periode perdana, penerima manfaat mencakup anak-anak TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan total sebanyak 2.596 orang.
Suasana penyaluran perdana di sekolah terlihat semarak. Siswa-siswi tampak gembira menerima menu bergizi yang telah lama mereka nantikan sejak program ini dilaunching oleh Presiden Prabowo.
“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo karena program ini telah sampai ke sekolah kami,” ujar Enjel, salah satu siswi, yang disambut tepuk tangan meriah dari ratusan pelajar lainnya.
Baca juga: Siswa SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Diduga Keracunan MBG, Orang Tua Mengaku Gelisah
Kepala SMAN 1 Inerie, Fransiskus X. Sake Odja, mengaku sangat bersyukur atas beroperasinya dapur MBG di wilayahnya.
“Peristiwa hari ini sangat dirindukan anak-anak kami. Dengan makan bergizi ini, mereka tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga tercukupi kebutuhan gizinya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selama ini sebagian siswa sering datang ke sekolah tanpa sarapan. Kondisi itu kerap memengaruhi konsentrasi belajar mereka.
“Program ini sangat membantu. Anak-anak kini tidak lagi belajar dalam keadaan lapar, sehingga fokus dan semangat belajar meningkat,” tambahnya.
Selain itu, kata Fransiskus, program MBG juga mendorong perilaku hidup sehat di kalangan siswa.
“Dulu banyak yang jajan sembarangan. Sekarang mereka bisa menikmati makanan bergizi dan terjamin kesehatannya,” katanya.
Dukung Ekonomi Lokal Bertumbuh
Pemilik Dapur MBG Inerie, Emanuel Ngajo, menjelaskan bahwa penyaluran perdana ini telah disiapkan secara matang, mulai dari stok bahan baku hingga proses distribusi ke penerima manfaat.
“Untuk pemenuhan bahan baku, kami menggandeng pelaku UMKM lokal, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Misalnya, ayam kami suplai dari pengusaha di Inerie yang sudah memiliki legalitas jelas,” ujarnya.
Namun, untuk kebutuhan sayur-mayur, pihaknya masih harus mendatangkan dari luar kecamatan karena Inerie belum menjadi sentra hortikultura.
“Kami sudah berdiskusi dengan kepala desa agar masyarakat mulai diberdayakan menanam sayur. Pemerintah desa bisa membantu penyediaan bibit supaya pemenuhan bahan tidak lagi bergantung dari luar,” jelas Emanuel.
Dapur MBG Inerie saat ini menyerap 47 tenaga kerja lokal, sesuai standar operasional yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami bangga karena program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar,” tutupnya.
Pengawasan Ketat dari BGN
Kegiatan penyaluran perdana ini mendapat pengawasan langsung dari Laurensius B.L. Lalu, Kepala SPPI Badan Gizi Nasional Kabupaten Ngada, yang memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur.
“Hari pertama pelaksanaan di Inerie ini berjalan lancar dan penuh semangat. Guru dan siswa sangat antusias menyambut program yang telah lama dinantikan,” kata Laurensius.
Menurutnya, hingga kini program MBG di Kabupaten Ngada sudah berjalan baik dengan target 32 dapur yang tersebar di 12 kecamatan.
- Target dapur MBG di Kabupaten Ngada sebanyak 32 dapur
- 32 dapur MBG tersebar pada 12 kecamatan
- Periode perdana, jumlah penerima manfaat di Kecamatan Inerie sebanyak 2.596 orang
- Serap 47 tenaga kerja lokal
Dari jumlah itu, enam dapur telah beroperasi, sementara sisanya ditargetkan rampung pada Januari mendatang.
Laurensius menambahkan, tantangan utama masih pada ketersediaan bahan baku lokal.
“Kami sedang menyiapkan rantai pasok bersama Pemda agar dapur yang kekurangan pasokan bisa segera ditangani. Harapan kami, setiap kecamatan memiliki sumber pangan yang kuat dan bisa memberdayakan petani maupun UMKM setempat,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis diharapkan bukan hanya sekadar memberi makanan kepada anak-anak, tetapi juga menanamkan harapan baru, bahwa dari dapur sederhana di pelosok Inerie, lahir generasi sehat, cerdas, dan siap membangun masa depan bangsa. (cha)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/siswa-di-Inerie-nikmati-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.