Keracunan MBG di Sumba Barat Daya
Ketua Yayasan Tana Manda Sampaikan Permohonan Maaf dan Siap Perbaiki Pelayanan Dapur MBG
Ia menambahkan seluruh biaya perawatan siswa siswi tersebut menjadi tanggungjawab badan gisi nasional bersama mitra.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Ketua Yayasan Tana Manda Sumba, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT yang membawahi dapur Mandiri Sumba, Adam Mone menyampaikan permohonan maaf dan siap memperbaiki pelayanan di dapur MBG.
Permohonan maaf ini disampaikan kepada anak-anak, guru dan orang tua murid pasca keracunan yang menimpa 198 siswa siswa SMA Manda Elu dan SMA Alfonsus Weetabula, Sumba Barat Daya, pada Senin (10/11/2025).
Ratusan siswa siswi itu, baru dilarikan ke rumah Rakit Karitas Weetabula, RSUD Redam Bolo dan Puskesmas Watu Kawula, Selasa (11/11/2025) pagi karena menderita sakit perut, pusing, mual, muntah bahkan lainnya sampai diare.
Terhadap kejadian itu, selaku Ketua Yayasan Tana Manda Sumba, menyampaikan permohonan maaf kepada anak-anak, orang tua murid dan para guru.
Ia juga berjanji akan memperbaikan pelayanan makan bergisi gratis di Sumba Barat Daya.
Baca juga: Siswa SMA Santo Alfonsus Weetabula SBD Juga Diduga Alami Keracunan MBG
Ke depan, pihaknya akan memperketat pengawasan mulai proses belanja, masak sampai antar di sekolah-sekolah hingga anak-anak konsumsi.
Semua harus dipastikan berjalan sesuai standar pelayanan yang ditetapkan.
Yayasan Tana Manda Sumba menaungi dapur Mandiri makan bergizi gratis di Kataporo, Kelurahan Langga Lero, Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, Selasa 11 Nopember 2025 malam.
Didampingi tenaga ahli gizi dapur Mandiri pada Yayasan Tana Manda Sumba, Yulianus Adi Papa, Ketua Yayasan Tana Manda Sumba, Adam Mone menuturkan pagi itu, Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 8.00 wita, mendapat telepon dari guru SMA Manda Elu dan selanjutnya guru SMU Alfonsus menyampaikan siswa siswi alam sakit perut, mual, muntah dan lainnya.
Berdasarkan informasi itu, ia meminta para guru membawa anak-anak ke Rumah Sakit Karitas, RSUD Redambolo dan Puskesmas Watukawula untuk mendapatkan perawatan. Bersamaan itu, ia bersama Kepala SPPG dan staf lainnya langsung ke rumah-rumah sakit itu untuk memastikan anak-anak mendapatkan pelayanan yang baik.
"Syukur hingga sore tadi, hanya dua orang yang menjalani rawat inap. Sedangkan 196 orang lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing. Untuk siswa dua yang sedang rawat inap, kondisinya sudak membaik dan diperkirakan besok pulang juga," katanya.
Ia menambahkan seluruh biaya perawatan siswa siswi tersebut menjadi tanggungjawab badan gisi nasional bersama mitra.
Sementara itu Yulius Adi Papa, selaku tenaga ahli MBG pada Dapur Mandiri, mengatakan menu makan yang konsumsi hari itu terdiri nasi putih, ayam bumbu kuning, tahu goreng, sayur tumis terdiri wortel, buncis dan labu siam dan buah pisang.
Ia memastikan setiap hari mulai proses belanja, olah, masak hingga antar sampai dikonsumsi anak-anak berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Walau demikian, ia mengakui kejadian tersebut diluar kemampuannya dan siap untuk membenahi ke depan. (pet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/penanggungjawab-dapur-MBG-di-SBD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.