Flores Timur Terkini
Kecewa dengan Pemkab Flores Timur, Warga Segel RS Pratama Solor
Selain masalah adat, warga juga kecewa karena adanya janji yang belum ditepati terkait pengangkatan tenaga kerja dari warga desa untuk mengisi posisi
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Sejumlah warga di Desa Lewohedo, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, menyegel Rumah Sakit (RS) Pratama Solor yang dibangun di atas tanah hibah seluas 3,5 hektar dari warga setempat, Minggu (19/10/25).
Penyegelan ini dipicu kekecewaan masyarakat kepada Pemkab Flores Timur lantaran adanya ketidakkonsistenan pihak dinas terkait ketika seremonial penggunaan sumur bor baru-baru ini.
"Adat di kampung ini mewajibkan sebelum sumur bor dipakai, harus ada seremonial adat terlebih dahulu dengan membawa air ke rumah adat. Ini sudah jadi aturan kami," ujar Petrus Lamen, Selasa (21/10/25).
Sayangnya, pihak terkait tidak menghormati tradisi tersebut. Sumur bor malah digunakan tanpa pelaksanaan upacara adat, sehingga menimbulkan kekecewaan mendalam.
Selain masalah adat, warga juga kecewa karena adanya janji yang belum ditepati terkait pengangkatan tenaga kerja dari warga desa untuk mengisi posisi non teknis di rumah sakit tersebut.
Petrus menyebut, Bupati Flores Timur periode 2017-2022, Antonius Hubertus Gege Hadjon, berjanji mengakomodir anak-anak Lewohedo bekerja sebagai satpam atau cleaning service di RS Pratama Solor.
Namun, hingga penyerahan Surat Keputusan (SK) para ASN pada 17 Oktober 2025, janji itu belum terealisasi. Masyarakat dibuat semakin kecewa.
Baca juga: Lagi, Tak ada Dokter Anestesi di Maumere, Ibu Hamil yang Hendak Melahirkan Dirujuk ke Flores Timur
Warga berharap agar pemerintah daerah dan pengelola rumah sakit segera berkomunikasi dan mencari solusi yang menghormati adat sekaligus memenuhi hak-hak warga desa.
RS Pratama Solor kembali dibuka usai audiensi bersama Pemerintah Flores Timur di Rumah Adat Lewohedo, Senin, 20 Oktober 2025 pukul 16.00 Wita.
Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, anggota DPRD Yakobus Mikhael Krizik Basa Lewar, Kepala Dinas Kesehatan dr. Agustinus Ogie Silimalar, serta sejumlah pejabat lainnya hadir langsung.
Kepada tokoh masyarakat, Ignas Uran mengakui adanya kesalahpahaman dan menghormati sikap masyarakat yang menutup RS demi menegakkan adat.
"Kami hadir bukan untuk mengabaikan adat, tapi untuk mencari solusi terbaik bersama masyarakat," jelasnya.
Ignasius menegaskan pemerintah belum menetapkan nama tenaga kerja yang akan ditempatkan dan berjanji akan mengakomodir tenaga non-teknis sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
RS Pratama Solor diperkirakan akan memerlukan tenaga non-teknis yang akan diatur dalam anggaran tahun 2026, kata Wakil Bupati.
Ia juga meminta agar rumah sakit segera dibuka kembali dan direncanakan seremonial adat untuk sumur bor sebelum peluncuran resmi pada 8 November 2025. (cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Flores Timur Terkini
Pemkab Flores Timur
RS Pratama Solor
Desa Lewohedo
Bupati Flores Timur
sumur bor
POS-KUPANG.COM
| Suarakan Nasib Guru dan Siswa, PGRI Flores Timur Sambangi Kementerian Pendidikan |
|
|---|
| Jasa Bripka Ipong, Polisi Penyintas Berdikasi di Medan Erupsi Lewotobi Flores Timur |
|
|---|
| Jaksa Periksa 77 Saksi Terkait Dugaan Penyelewengan Dana BOK Puskesmas di Flores Timur |
|
|---|
| Nasib Remaja Difabel di Flores Timur NTT Berulang Kali Jadi Korban Pencabulan |
|
|---|
| Memorandum Keadilan Fiskal NTT Dibawa ke Presiden Prabowo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pemkab-Flores-Timur-beraudiensi-dengan-masyarakat-Desa-Lewohedo-yang-menyegel-RS-Pratama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.