Bencana Tanah Longsor di TTU

Korban Tanah Longsor Sebut Nyaris 6 Kali Dikunjungi Pegawai Pemda TTU

Nyaris 6 kali kunjungan tersebut dilaksanakan sejak pertama kali fenomena longsor melanda pemukiman mereka.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
TERDAMPAK LONGSOR - Lokasi rumah milik Fransiskus Satban dan Bernadus yang terdampak longsor, Minggu1(16/11/2025) 

Keputusan tersebut dilaksanakan usai semalam mereka dihantui rasa cemas lantaran sepanjang malam, pergeseran posisi rumah sangat terasa.

Ia mengaku cemas dan takut beberapa waktu terakhir. Pasalnya, lantai rumah milik mulai retak tak terkendali. Sedangkan dapur rumah miliknya sudah terjatuh ke dalam kali.

Sebelumnya, lantai tanah dapur tersebut hanya mengalami rekahan kecil. Untuk mengantisipasi insiden tersebut, beberapa waktu lalu, Fransiskus dan keluarganya telah melakukan pembongkaran terhadap bangunan dapur.

"Lantai di rumah besar sudah mulai pecah-pecah terbelah," ungkapnya.

Dikatakan Fransiskus, beberapa hari terakhir wilayah Desa Kiuola dan sekitarnya dilanda hujan lebat. Hal ini menyebabkan banjir di Kali Noemuti meluap dan perlahan mengikis dinding tanah.

"Tadi malam kami semua tidur bentang kasur di ruang tamu. Karena semua kamar sudah mau jatuh ke kali," ungkapnya 

Selain itu, fasilitas jalan umum yang berada di depan rumah Fransiskus telah putus total. Saat ini jalan tersebut tidak lagi dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.

Ia berharap pemerintah daerah bisa membantu membangun rumah atau membangun bronjong di sepanjang bantaran kali tersebut. 

Sebelumnya diberitakan, dua kepala keluarga (KK) di RT/RW, 002/001, Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU NTT melakukan evakuasi mandiri, Minggu, 16 November 2025. Hal ini disebabkan oleh Bencana tanah longsor mengancam warga setempat yang bermukim di sepanjang Bantaran Kali Noemuti.

Berdasarkan informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, dua kepala keluarga yang melakukan evakuasi mandiri yakni Fransiskus Satban dan Bernadus Ratrigis

Dua keluarga tersebut memutuskan untuk melakukan evakuasi mandiri ke RT 11 Desa Kiuola lantaran patahan longsor mengancam rumah yang ditempati keluarga mereka. Proses evakuasi mandiri tersebut, dibantu oleh warga beserta keluarga dan dibawah koordinasi pemerintah desa. 

Sejumlah perabot rumah tangga seperti meja, kursi, tempat tidur dan perabot dapur telah dievakuasi ke rumah keluarga. Dua kepala keluarga ini menetap untuk sementara waktu di rumah keluarga.

Hingga berita ini diturunkan hujan deras terus mengguyur wilayah Kecamatan Noemuti. Hal ini bisa menyebabkan patahan tanah longsor di bantaran Kali Noemuti terus meluas ke pemukiman warga. (bbr)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved