Lewotobi Erupsi

Derita Korban Erupsi Lewotobi di Flores Timur, Baru Mengungsi Tapi Hunian Digenangi Banjir

Pada 4 November 2024, gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan puing-puing lava ke desa-desa sekitar 4 km (2,5 mil) jauhnya menghancurkan banyak rumah

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO-SIN TANA
BANJIR - Banjir bercampur lumpur tebal menggenangi Huntara III, tempat tinggal para penyintas erupsi Gunung Lewotobi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Jumat (14/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Lokasi penyintas Lewotobi Laki-laki di Flores Timur dilanda banjir
  • Penyintas harus mengungsi ke tempat aman
  • Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng sudah mendapat informasi  

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Hunian Sementara (Huntara) III yang baru ditempati penyintas korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, digenang banjir, Jumat  (14/11/2025) malam.

Banjir dengan lumpur tebal menggenangi hunian yang dibangun di atas tanah tumpangan di Desa Konga, Kecamatan Titehena. Warga penyintas yang berasal dari Desa Nawokote dan Hokeng Jaya tak bisa tidur.

Krensensius Ladjar (33), salah satu warga di Huntara III, mengatakan banyak lansia hingga anak-anak tak bisa tidur lelap. Intensitas hujan lebat membuat lokasi Huntara terancam.

"Kami mengungsi, tetapi keadaan begini macam kita harus pergi mengungsi lagi" ujar Ladjar kepada wartawan.

Warga setempat membersihkan lumpur di masing-masing kopel (rumah) dengan alat seadanya. Alat berat juga sudah dikerahkan untuk proses pengerjaan.

Baca juga: Banjir Lahar Gunung Lewotobi Seret Sepeda Motor di Jalur Trans Larantuka-Maumere

"Ini sementara bersihkan," jelasnya.

Sebelum menempati Huntara III, ceritanya, para penyintas sudah khawatir akan terjadi banjir di lokasi Huntara. Lokasinya disebut kurang tepat jika turun hujan.

"Apa lagi di sini dekat kali, lalu bangunannya pas di tanah tumpangan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kalak BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, mengaku sudah mendapat kabar dari Kepala Desa Hokeng Jaya, Gabriel Bala Namang terkait ancaman banjir di Huntara III.

"Kepala desanya sudah beri kabar, kami turun ke bawah untuk bicarakan," katanya pagi tadi di ruangan kerjanya.

Gunung Lewotobi Laki-Laki dinyatakan memasuki aras bahaya IV atau Awas pada tanggal 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, setelah pengamatan beberapa hari sebelumnya menunjukkan peningkatan intensitas erupsi.

Pada 4 November 2024, gunung Lewotobi Laki-Laki memuntahkan puing-puing lava ke desa-desa sekitar 4 km (2,5 mil) jauhnya menghancurkan banyak rumah.

Sedikitnya 10 orang tewas, enam di antaranya adalah satu keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah di Desa Klatanlo, sekitar 5 kilometer dari pusat erupsi. Sementara korban terluka mencapai 63 orang, 31 diantaranya luka berat.

Dalam laporan (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati mencapai 5.000 meter di atas puncak, atau sekitar 6.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi dan terkena dampaknya. (cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved