NTT Terkini
Seminar Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Soroti Potensi Kelautan, Garam dan Rumput Laut
Dani menegaskan Satgas Hilirisasi merupakan mandat Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2023.
Ringkasan Berita:
- Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menggelar seminar nasional di Undana, Jumat (14/11/2025)
- Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan nasional dari Satgas ke beberapa kampus
- Dua proyek hilirisasi yang berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan berpotensi ditempatkan di NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menjadi lokasi Seminar Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional dengan tema “Hilirisasi Sektor Kelautan, Perikanan, dan Mineral di NTT dalam Mendukung Keberlanjutan Perekonomian dan Pendapatan Daerah” yang diinisiasi oleh Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater Rektorat Undana pada Jumat (14/11/2025) ini dihadiri mahasiswa dari berbagai fakultas di Undana serta para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Sekretariat Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Dani Setiawan, M.Si., menjelaskan kunjungan ke Undana merupakan bagian dari rangkaian kunjungan nasional Satgas setelah sebelumnya hadir di Universitas Jambi, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, dan Universitas Hasanuddin.
Dani menegaskan Satgas Hilirisasi merupakan mandat Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2023.
Satgas diketuai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dengan anggota terdiri dari berbagai kementerian strategis seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian Sekretariat Negara.
Ia mengungkapkan, hingga tahun 2023, Satgas telah mengusulkan 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi dengan nilai total mencapai Rp618 triliun, yang kini sedang memasuki tahap feasibility study.
“Proyek-proyek ini mencakup hilirisasi mineral dan batubara, termasuk pengembangan teknologi konversi batubara menjadi DME untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG. Selain itu, terdapat proyek-proyek non-minerba seperti hilirisasi rumput laut dan garam,” ujarnya.
Dani menambahkan dua proyek hilirisasi yang berkaitan dengan sektor kelautan dan perikanan berpotensi ditempatkan di Nusa Tenggara Timur, khususnya hilirisasi garam dan rumput laut.
Lebih jauh, Satgas juga tengah menyiapkan tahap kedua proyek hilirisasi yang fokus pada sektor pertanian serta kelautan dan perikanan. Ia menekankan bahwa peluang besar terbuka bagi akademisi, terutama di Fakultas Teknik, Ekonomi, Pertanian, dan Kelautan Perikanan untuk berkolaborasi dalam pengembangan kebijakan hilirisasi ke depan.
“Kami sudah memetakan kebutuhan tenaga kerja spesifik yang nantinya akan terhubung langsung dengan proyek-proyek hilirisasi. Kampus perlu mulai menyiapkan SDM terbaik untuk terlibat dalam industri nasional,” tegasnya.
Dani juga menekankan pentingnya perhatian pada aspek lingkungan, dampak sosial, dan keberlanjutan dalam setiap proyek hilirisasi yang direncanakan pemerintah.
Baca juga: TIM PKM Undana, Anana Laut dan Masyarakat Nelayan Namosain Berkolaborasi Melestarikan Terumbu Karang
Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., resmi membuka kegiatan seminar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi sektor perikanan, kelautan, dan mineral, terutama yang berkaitan langsung dengan potensi besar NTT.
Sebagai institusi pendidikan, kata Maxs, Undana menyambut positif upaya pemerintah yang membuka ruang kontribusi bagi mahasiswa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Emas itu ada di adik-adik sekalian. Kita harus memupuk optimisme di tengah tantangan, karena masa depan yang lebih baik ada di tangan generasi muda,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para narasumber atas kesediaan mereka berbagi ilmu dan gagasan kepada mahasiswa.
Seminar ini menghadirkan empat pemateri dari latar belakang akademik dan praktis berbeda, yaitu:
Dr. David Kaluge, SE., M.S., M.Ec.Dev., PhD membawakan materi “From Minerals to Mindset: The Future of Indonesia's Industrial Leap – Dari Mineral ke Pola Pikir.”
Prof. Dr. Ir. Marcelien Ratoe Oedjoe, M.Si. dengan materi “Strategi Hilirisasi Industri Rumput Laut di Nusa Tenggara Timur: Penguatan Rantai Nilai dari Hulu ke Hilir.”
Dr. Franchy Christian Liufeto, S.Pi., M.Si. dan Toni Angtariksa Dima
Para pemateri membahas berbagai peluang hilirisasi di sektor kelautan, perikanan, dan sumber daya mineral, termasuk strategi peningkatan nilai tambah dan penguatan rantai nilai untuk mendorong ekonomi berkelanjutan di NTT.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa terkait arah kebijakan nasional dalam hilirisasi dan ketahanan energi, sekaligus membuka peluang kerja sama riset dan pengembangan teknologi antara pemerintah dan perguruan tinggi.
Seminar berakhir dengan sesi diskusi interaktif yang mempertemukan mahasiswa dengan para narasumber, memperkuat semangat kolaborasi dalam mendukung percepatan hilirisasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. (uge)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
NTT Terkini
Satgas Hilirisasi
Undana
Universitas Nusa Cendana
ketahanan energi
POS-KUPANG.COM
rumput laut
| Kerahkan 88 Personel, PLN Amankan Pasokan Listrik Kunjungan 3 Menteri di Daerah Perbatasan RI-RDTL |
|
|---|
| NTT Mantapkan Implementasi Konvensi Hak Anak, Serius Atasi Kekerasan, Pernikahan Dini |
|
|---|
| Pemukulan Siswa SPN Polda NTT Diduga Akibat Persoalan Rokok, Kapolda Beri Atensi Penuh |
|
|---|
| Tiga Menteri Kabinet Merah Putih Kunjungi KTM Ponu TTU |
|
|---|
| Pemkab dan Pemkot di NTT Didorong Tuntaskan Tunggakan Kendaraan Dinas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Seminar-Percepatan-Hilirisasi-dan-Ketahanan-Energi-Nasional-di-undana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.