Inovasi FRISTA Mudahkan Wenseslaus Rawat Jalan di Rumah Sakit

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Salah satu terobosan inovasi yang telah diimplementasikan adalah penggunaan teknologi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) untuk mempercepat proses pendaftaran dan verifikasi identitas peserta JKN di rumah sakit dengan menggunakan wajah peserta JKN.

Salah satu peserta JKN yang telah merasakan dampak positif dari penggunaan FRISTA adalah Wenseslaus Feka (54) warga asal Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara.
 
Ditemui usai mendapatkan perawatan jalan di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu, sang anak Aristofianus Feka (28) bersedia berbagi pengalaman bapaknya menggunakan FRISTA saat di rumah sakit.

“Hari ini kami datang ke rumah sakit untuk kontrol penyakit bapak setelah kemarin dirawat di rumah sakit selama dua minggu. Saat tiba di rumah sakit, kami langsung menuju ke tempat pendaftaran. Kemudian, dilakukan scan wajahnya bapak. Setelah itu, langsung diarahkan ke ruangan poli. Scan wajah juga tidak ribet, lebih cepat dibanding dengan fingerprint. Karena kadang fingerprint harus dicoba berulang-ulang,” ujar Aristofianus, Senin (10/11/2025) 

FRISTA merupakan aplikasi pengenalan wajah yang dapat memudahkan sistem autentifikasi, memproses administrasi dengan minim kontak fisik, meningkatkan reliabilitas dan validasi rekam medis peserta JKN, menghindari penyalahgunaan kartu, menghindari kecurangandan pemalsuan data peserta, serta meningkatkan kepuasan peserta JKN.

“Kami juga menggunakan antrean online di Aplikasi Mobile JKN. Jadi sebelum datang, saya sudah mengambil nomor antrean dari rumah sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama. Dengan adanya scan wajah dan Aplikasi Mobile JKN ini, proses berobat bapak jadi lebih lancar, mudah, dan cepat,” ungkap Aristofanus.

Ia menyebut sang bapak pernah dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena penyakit tipes yang dideritanya. Gejala yang awal yang dialami adalah demam yang tak kunjung sembuh dan sakit kepala.

“Akhirnya saya bujuk bapak untuk periksa ke Puskesmas Noemuti. Sesampainya di sana, dokter memberikan surat rujukan untuk dapat diperiksa lebih lanjut di rumah sakit. Ternyata bapak mengalami tipes dan harus rawat inap,” lanjutnya.

Baca juga: Tali Pusat Terlilit, Ibu di Atambua Melahirkan Aman Berkat BPJS Kesehatan

Aristofianus merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada bapaknya, baik dari segi tenaga medis yang profesional maupun fasilitas yang tersedia. Pengalaman tersebut memperkuat keyakinannya akan pentingnya Program JKN dalam memberikan perlindungan kesehatan berkualitas.

“Dokter selalu datang untuk memeriksa kondisi bapak dan bapak juga merasa nyaman diberikan pelayanan oleh dokter dan perawat karena mereka baik, ramah, dan sabar. Bapak juga mendapatkan obat sesuai dengan apa yang diresepkan oleh dokter. Kami tidak ada membayar apapun setelah bapak keluar dari rumah sakit. Semuanya betulan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan tentu kami sangat terbantu,” jelasnya.

Aristofianus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas Program JKN yang telah memberikan bantuan berharga dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang seperti dialami oleh bapaknya. 

Ia mengungkapkan harapan agar program berkualitas ini dapat terus berlanjut dan mengalami perkembangan yang lebih baik di masa mendatang sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Program JKN telah terbukti memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan juga komitmen dari mitra fasilitas kesehatan yang bekerja sama, masyarakat dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baik tanpa harus terbebani oleh biaya yang tinggi. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS