Human Interest Story

ANKER: Pedagang di Pasar Bobou Bajawa Keluhkan Pasar Sepi, Pedagang  Terlilit Koperasi Harian

Pemerintah tegas dan konsisten dalam menjalankan aturan, termasuk menertibkan lapak-lapak liar yang ditempati pedagang

TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
DAYA BELI RENDAH - -Adrianus, salah satu pedagang di Pasar Bobou Bajawa ditemui, Minggu 18 Mei 2025. Pedagang di Pasar Bobou Bajawa Ngada NTT Keluhkan Daya Beli Masyarakat Rendah  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - “Pemerintah tegas dan konsisten dalam menjalankan aturan, termasuk menertibkan lapak-lapak liar yang ditempati pedagang sepanjang emperan jalan dalam kota. Arahkan semua pedagang berjualan di pasar ini.”

PEDAGANG yang tetap bertahan berjualan di pasar Bobou Bajawa, Kabupaten Ngada, kini merasakan dampak nyata akibat rendahnya daya beli masyarakat. Hal ini terlihat dari menurun tajamnya jumlah kunjungan sejak satu tahun belakangan.

Sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar, saat ditemui Pos Kupang, Rabu (24/9) mengaku, pasar yang digadang sebagai sentra perekomian di Kabupaten Ngada itu, sebentar lagi hanya tinggal nama. Jumlah pembeli setiap hari bisa dihitung dengan jari.

Vero Moi, pedagang setempat mengatakan, kini pendapatan yang ia peroleh sehari sangat anjlok dari biasanya.

“Kalau dulu pendapatan per hari mencapai Rp. 400 ribu. Sekarang syukur-syukur kalau mencapai Rp.100 ribu,” kata Vero, penjual sayur, bawang dan berbagai kebutuhan rumah tangga di pasar itu.

Ia mengatakan, hal itu dipicu kondisi pasar yang kian hari kian sepi. Anjloknya pemasukan yang mereka peroleh berdampak pada kredit macet. Demi mengatasi itu, Ia terpaksa menggunakan  koperasi harian meskipun dengan bunga yang besar.

“Terpaksa untuk menutupi kebutuhan, kami mengambil koperasi harian mingguan terlalu banyak, untuk kebutuhan anak sekolah, rumah tangga,” ungkap Maria Uge.

Ia mengatakan, kondisi Pasar Bobou belum banyak berubah. Kondisi masih sepi, karena masih banyak penjual yang jual di emperan toko, pinggir jalan di pusat kota Bajawa. 

Menurut Vero, Pasar Bobou sepi karena masih banyak yang jualan di emperan toko hingga  sepanjang jalan dalam kota. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah tegas dan konsisten dalam menjalankan aturan. Termasuk menertibkan lapak-lapak liar yang ditempati pedagang sepanjang emperan jalan dalam kota. “kalau bisa arahkan semua di pasar ini, biar pasar ramai” ungkapnya.

Senada dengan Vero, pedagang lainnya Apolonaris Minggu (56) mengaku terpaksa bertahan dengan kondisi pasar sepi karena tidak ada pilah lain. Ia mengatakan, banyak jualan yang rusak karena sepi pembeli. Hal itu sangat merugikan bahkan belum balik modal.

Minggu mengatakan, jualan laku hanya saat ada pesta nikah dan saat perayaan hari besar seperti Natal, Paskah.

“Kalau ada pesta baru ramai, atau saat mau natal,” katanya.

 Dengan kondisi demikian, Ia hanya pasrah dengan keadaan. Ia berniat pindah tetapi tidak ada tempat untuk berjualan. “Mau pindah ke kota tempat tidak ada,” tambahnya.

Ia mengatakan, akibat melorotnya pendapatannya, dirinya saat ini mengalami penunggakan utang bank dan terpaksa mengambil  Koperasi harian. “Untuk menutupi itu kita terpaksa ambil koperasi harian atau mingguan,” kata Dia.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved