Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 14 November 2025, Kedatangan Tuhan Kelak: Kepastian yang Tak Diketahui
Kedatangan-Nya kelak merupakan kepastian yang tak pasti bagi manusia. Kisah Nuh dan Lot hendaknya menjadi alat ukur spiritual bagi permenungan manusia
Renungan Harian Katolik
Jumat, 14 November 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
KEDATANGAN TUHAN KELAK: KEPASTIAN YANG TAK DIKETAHUI SIAPA PUN
(Keb 13:1-9; Mzm 19:2-3.4-5; Luk 17:26-37)
"Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia." (Luk 17:26).
Yesus memberi pesan peringatan sebagai persiapan menyambut kedatangan kedua kali-Nya kepada para murid.
Kedatangan-Nya kelak merupakan kepastian yang tak pasti bagi manusia. Kisah Nuh dan Lot hendaknya menjadi alat ukur spiritual bagi permenungan manusia dalam menata kehidupannya kini untuk keselamatannya kelak.
Manusia yang hidup pada zaman Nuh dan Lot orientasi hidup semata terarah pada urusan manusiawi belaka seperti pesta pora (makan - minum), kawin-mawin, urusan ekonomi (meraih keuntungan fantastis) tanpa peduli pada yang miskin, lemah dan sakit.
Menunjukkan keagungan manusiawinya dengan pembangunan fisik dalam pelbagai bidang, namun lupa bangun rumah rohaninya sebagai rumah tinggal Tuhan yang menciptakannya dan segala sesuatu yang ada.
Bencana tak terelakkan akan datang menimpa dan membinasakan semua orang yang mengabaikan Tuhan dalam hidupnya. Ketika air bah melanda pada zaman Nuh hanya 8 orang yang selamat bersama Nuh dalam bahteranya.
Pada zaman Lot bencana datang dalam bentuk hujan api dan balerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
Manusia pada zaman Nuh dan Lot serta sebagian besar manusia pada era akhir-akhir ini (zaman now) lebih fokus pada urusan kepentingan manusiawinya ketimbang urusan keselamatannya kelak menyambut kedatangan Tuhan dalam upaya-upaya rohani seperti doa, misa dan melakukan kebaikan dan kebenaran di hadapan Tuhan dan sesamanya.
Tuhan Yesus menegaskan kebenaran ini, "Barang siapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barang siapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya." (Luk 17:33).
Hati nurani yang telah beku tak gampang untuk dipecahkan, semoga kehangatan Firman Tuhan dan bunga api Roh Kudus, perlaha-perlahan menghangatkan dan mencairkan kebekuan hati nurani yang telah membuat Tuhan seolah-olah mati dalam hidupnya.
Siaga spiritual dalam menantikan kepastian kedatangan Tuhan dalam hidup kita dengan berjaga-jaga, tekun dan tak jemu-jemu berdoa, saling memaafkan dan tekun melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan.
Kitab kebijaksanaan mengajarkan kita bahwa Allah menyatakan Diri dalam setiap ciptaan-Nya. Dengan pertolongan kearifan Allah sendiri, kita yang selalu mencari Dia, akan menemukan apa yang kita cari.
Tak dipungkiri bahwa entah sadar atau tidak, kita cenderung untuk mencari materi buatan Tuhan semata, dan ternyata tidak gampang ditemukan, atau karena terpaksa kita temukan, itu pun tak menjamin bahwa ada sukacita besar dalam batin kita. Maka carilah Tuhan lebih dahulu, Ia akan beri yang kita cari. Tuhan hidup dan tidak mati.
Ketika manusia hanya mencari dan berjuang menemukan apa yang Allah ciptakan dan lupa Dia yang menciptakannya disebut tolol. "Sungguh tolol karena kidratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya mereka tidak mengenal senimannya." (Keb 13:1).
Berulang kita Allah mengingatkan kita, selain suara kenabian para utusan-Nya, peristiwa-peristiwa dahsyat yang menelan ribuan korban nyawa, hendaknya menyadarkan kita bahwa Tuhan hidup dan terus berkuasa atas semua ciptaan-Nya hingga keabadian setiap makhluk.
Ketika kita sibuk dengan diri sendir, tidak saling peduli dengan sesama yang berkekurangan, sibuk urus kesenangan manusiawi saja dan lupa pencipta segala sesuatu, kita pasti diberi pelajaran maut dalam peristiwa dahsyat yang tak terduga.
Kedatangan Tuhan itu pasti. Walaupun kita semua tidak tahu kapan waktunya, Tuhan ingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga dalam hidup dengan upaya melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama setiap saat.
Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Jumat/Pekan Biasa XXXII/C/I, 241125)
| Renungan Harian Katolik Jumat 14 November 2025, "Kesempatan untuk Membenahi Diri" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Jumat 14 November 2025, "Pada Hari Anak Manusia Datang" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah di Balik Bening Keheningan" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah Sudah ada di Antaramu" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah Sudah Ada di Tengah-tengah Kita" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pater-Fransiskus-Funan-Banusu-SVD.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.