KKB Papua

KKB Papua Tuding Bupati Yahukimo Terlibat Penempatan Aparat untuk Operasi Militer

Kelompok separatis itu pun mengancam akan mengejar dan menembak Bupati Didimus. 

Editor: Ryan Nong
Dok. Puspen Kemendagri via Kompas.com
ILUSTRASI - Bupati Yahukimo Didimus Yahuli (tengah) saat menghadiri rapat khusus Percepatan Pembangunan Kesejahteraan sesuai dengan wilayah adat Papua. Bupati Didimus kini mendapat ancaman dari KKB Papua. 

KKB Papua Tuding Bupati Yahukimo Terlibat Penempatan Aparat untuk Operasi Militer

POS-KUPANG.COM, YAHUKIMO - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua menuding Bupati Yahukimo Didimus Yahuli terlibat dalam penempatan aparat TNI-Polri untuk melakukan operasi militer di wilayah itu. 

Kelompok separatis itu pun mengancam akan mengejar dan menembak Bupati Didimus. 

Dikutip dari Tribunpapua, ancaman itu disampaikan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melalui siaran pers pada Kamis (13/11/2025). 

Menurut TPNPB, Didimus Yahuli terlibat dalam penempatan aparat militer dan operasi yang menimpa warga sipil.

Sebelumnya, dalam laporan 9 November 2025, Komandan Operasi TPNPB Kodap XVI Mayor Kopitua Heluka mengklaim Yahukimo sudah dikuasai enam batalion TPNPB.

Baca juga: Aparat Tingkatkan Patroli Pasca Tewaskan Pimpinan KKB, Dirikan Pos Strategis di Yahukimo 

Heluka mendesak TNI–Polri agar menghentikan penyisiran. Dia mengklaim operasi aparat kerap membuat warga panik.

Lalu, Heluka menuding Didimus Yahuli adalah dalang penempatan aparat militer di Yahukimo. Menurut pentolan KKB itu, Bupati Yahukimo bertanggung jawab atas penangkapan dan penembakan warga.

“Saya akan kejar Anda sampai saya tembak mati,” demikian ancaman TPNPB terhadap Didimus Yahuli, dikutip dari TribunPapua.com.

TPNPB juga mengaku menargetkan warga imigran asal Jawa yang menetap di Yahukimo.

Menurut TPNPB, imigran yang dianggap sebagai “agen intelijen” harus segera meninggalkan wilayah. Apabila tetap berada di Papua, mereka bisa menjadi sasaran eksekusi oleh pasukan TPNPB. 

Komitmen Lindungi Warga Sipil

Pada Maret 2025 lalu, Didimus Yahuli menyebut bahwa Pemkab Yahukimo berkomitmen melindungi warga sipil dari ancaman KKB.

Komitmen itu disampaikan setelah enam guru dilaporkan tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh OPM di Distrik Anggruk, Jumat, (21/3/2025)

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Didimus Yahuli berkata pihaknya akan berkomitmen mengedepankan keamanan warga sipil.

Menurut dia, selama ini Anggruk adalah wilayah tanpa gangguan. Lalu, dia akan meminta akan meminta TNI-Polri membangun pos di kawasan itu.

Dia mengklaim serangan KKB itu merupakan kejadian luar biasa yang mengejutkan banyak pihak.

"Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua, termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini. Kami merasa hal ini seharusnya tidak terjadi di daerah terpencil seperti ini," kata dia dikutip dari laman Tribratanews Polri.

Mengenai tudingan guru dan nakes yang diserang KKB berasal dari TNI/Polri, dia dengan tegas membantah.

"Itu 100 persen tidak benar. Proses rekrutmen kami terbuka dan diketahui publik. Setelah rekrutmen, para pendeta mendoakan dan mereka menandatangani perjanjian kerja sama. Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI/Polri dan memiliki bukti, silakan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati," kata dia. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved