Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 10 November 2025, "Jangan Jadi Batu Sandungan"

Peringatan itu bukan untuk menakuti tetapi untuk memanggil kita pada kehati-hatian etis: kata-kata, sikap, dan pilihan kita mempunyai dampak rohani

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD 

Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar, SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Senin, 10 November 2025
Peringatan Wajib St. Leo Agung
Keb. 1:1-7; Mzm. 139:1-3,4-6,7-8,9-10; Luk. 17:1-6
Warna Liturgi: Putih

Jangan jadi Batu Sandungan

Injil Lukas (17:1-6) hari ini mengandung tiga pesan yang saling terkait: bahaya menjadi batu sandungan, panggilan untuk mengampuni tanpa batas, dan iman yang sederhana namun kuat.

Yesus memperingatkan bahwa ada hal-hal yang dapat menyesatkan orang lain; setiap tindakan yang membuat orang lain berdosa atau kehilangan iman adalah tanggung jawab berat.

Peringatan itu bukan untuk menakuti tetapi untuk memanggil kita pada kehati-hatian etis: kata-kata, sikap, dan pilihan kita mempunyai dampak rohani pada sesama.

Di sisi lain, Yesus menegaskan perlunya pengampunan berulang. Ketika Petrus bertanya, ―Berapa kali harus mengampuni?‖ jawaban Kristus membebaskan kita dari perhitungan matematis: bukan tentang jumlah, melainkan tentang sikap hati. 

Mengampuni bukan berarti melupakan kebenaran atau menutup mata terhadap ketidakadilan, melainkan membebaskan diri dari dendam yang meracuni jiwa dan hubungan.

Pengampunan membuka ruang bagi pemulihan dan menyembuhkan luka yang berulang, luka lama.. Kemudian Yesus memberi pelajaran tentang iman melalui gambar biji sesawi.

Tuhan tidak menuntut kita memiliki iman yang spektakuler, melainkan iman yang hidup, meski kecil, yang mampu menggerakkan hal-hal besar. Iman bukan sekadar pengetahuan teologis tetapi keberanian untuk bertindak: mengoreksi yang salah, memaafkan yang bersalah, dan terus berupaya mendatangkan kebaikan.

Dengan iman, tindakan kecil menjadi berbuah. Renungan ini menantang kehidupan praktis kita.

Pertama, Jangan menjadi batu sandungan. Kita diingatkan agar menjaga diri, lebih berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan sehingga tidak menjerumuskan orang lain ke dalam dosa.

Mari kita tanyakan diri: apakah perkataan dan perbuatan kita pernah menjadi batu sandungan bagi orang lain? Jika ya, bertobatlah dan ambil langkah konkret untuk memperbaiki.

Kedua, latihlah pengampunan setiap hari, terus menerus mengampuni, melalui doa singkat, niat untuk melepaskan dendam, dan bila mungkin, tindakan rekonsiliasi.

Ketiga, pelihara iman sederhana: jangan tergoda membandingkan iman dengan standar orang lain; yang penting adalah kesetiaan dalam hal-hal kecil.

Kehidupan komunitas gereja menjadi medan latihan iman ini. Dalam keluarga, komunitas, dan tempat kerja, kita akan diuji—ada yang menyakiti, ada yang butuh dikoreksi, ada yang memerlukan pengampunan. Menolak pengampunan mengikat kita pada masa lalu; mengampuni membebaskan kita untuk melangkah bersama menuju karya Allah.

Dan ketika iman kita tampak kecil, ingatlah bahwa benih kecil yang dirawat dapat tumbuh besar dalam tangan Tuhan.

Ajakan Yesus pada hari ini agar kita menjaga hati dan tindakan sehingga tidak menjadi batu sandungan, memiliki semangat pengampunan tanpa batas, dan bertumbuh dalam iman melalui ketaatan dan kerendahan hati kepada Tuhan, di mana iman sekecil apa pun dapat melakukan hal yang ajaib. Dengan iman yang sederhana, kita menampilkan Kerajaan Allah di tengah dunia yang rapuh ini.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajar kami bertanggung jawab atas setiap kata dan perbuatan yang dapat melukai sesama. Berikan kami hati yang siap mengampuni berulang kali dan keberanian untuk meminta maaf ketika kami bersalah.

Tumbuhkan iman kami, sekecil apa pun, agar mampu menggerakkan perubahan kebaikan. Bantu kami menjadi alat rekonsiliasi yang membawa damai dan menyembuhkan luka. Semoga hidup kami memancarkan kasih-Mu dan memuliakan Bapa... Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (Pastor John Lewar SVD)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved