Sosok dan Profil

Sosok Yusinta Nenobahan Syarief, Representasi Rakyat Kecil yang Terjun dalam Kerja Sosial 

Sementara untuk kerja sosial yang sekarang dilakukan, fokus untuk daerah NTT masih menyasar terhadap masalah stunting dan kemiskinan

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
PODCAST- Founder Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS), Yusinta Nenobahan Syarief bersama host jurnalis Pos Kupang, Ani Toda dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu (4/10/2025).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Puteri Timor Tengah Selatan (TTS), Yusinta Nenobahan Syarief saat ini tengah aktif dalam berbagai kegiatan sosial di tanah kelahirannya melalui Yayasan Yusinta Ningsih Sejahtera (YNS).

Dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu (4/10/2025) Uci-begitu dia disapa mengatakan, hal yang melatarbelakangi untuk bergerak di bidang sosial adalah keinginan menjadi representasi rakyat kecil dalam kerja sosial. 

"Karena kebanyakan itu beberapa orang sukses, beberapa pegiat yang betul-betul sukses itu berlatar belakang anak pejabat dimana saya itu lahir sebagai anak seorang guru jadi begitu saya keluar, saya pengen bahwa rakyat kecil pun mampu melakukan ini," katanya. 

YNS sendiri, kata dia, secara akta pendirian sudah berdiri sejak tahun 2010 kemudian mulai lebih masif bergerak pada tahun 2014. 

Baca juga: Sosok Marthen Ga Radja, Lansia yang Mengisi Waktu di Usia Senja dengan Membaca Buku 

"Karena kebetulan saya tinggal di Jakarta, sebenarnya masuk ke wilayah Bogor, lalu kita mulai menyusur daerah Bogor. Dari Bogor kemudian kita ke Papua". 

"Tiap tahun itu saya pulang karena orang tua masih ada di Soe, sampai akhirnya saya dan suami bersepakat untuk tahun 2024 akhir kita mulai menjajaki NTT dan kita start mulai dari Soe," tuturnya. 

"Beberapa kegiatan yang sudah kita lakukan contohnya di Kabupaten Bogor sendiri ada pembangunan beberapa mushola, masjid, dan yang paling terakhir kita sempat membangun 423 hunian tetap untuk korban banjir Desa Kiarapandak," jelasnya. 

Uci menjelaskan, kerja sosialnya dimulai dari daerah Bogor karena dia sendiri hidup di Bogor dan membangun di Bogor. 

Dengan prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, Uci berpikir bahwa apapun yang didapatkan di Bogor tentu harus berguna bagi masyarakat sekitar. 

Baca juga: Sosok Isidorus Lilijawa, Tinggalkan Gelanggang Politik Kini Mengurus Kebutuhan Air Bersih 

Sementara untuk kerja sosial yang sekarang dilakukan, fokus untuk daerah NTT masih menyasar terhadap masalah stunting dan kemiskinan

"Kenapa stunting? Kenapa kemiskinan? Karena kalau berbicara pendidikan dan ketersediaan hal-hal lain ini kalau orang tidak keluar dari yang namanya kemiskinan, ini berkaitan erat dengan ekonomi".

"Begitu orang tidak keluar dari kemiskinan, apapun yang dibicarakan berarti nothing, tidak akan terwujud karena bicara takaran anak mendapatkan pendidikan layak, makanan yang baik, kehidupan yang baik."

"Sedangkan orang tuanya cari pekerjaan di NTT ini sekarang repot, terus bagaimana kita menekan itu sehingga dari kacamata pandangan saya, disclaimer ini pendapat pribadi saya bahwa mau pemeriksaan mendapatkan anggaran sebesar apapun selama ekonomi tidak berputar itu tidak akan bisa ditekan, maksudnya ada perubahan tapi tidak signifikan," bebernya. 

Menurutnya, satu hal yang kita ketahui selama ini bahwa TTS itu stunting tertinggi kemudian pemerintah dan lembaga-lembaha lain konsennya ke TTS tapi kenapa perubahannya tidak signifikan.

Baca juga: Sosok Luwisya Sepriana Panie, Arsiparis Bukan Sekadar Pekerjaan Melainkan Panggilan

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved