KKB Papua
KKB Elkius Kobak Serang Dua Lokasi, Bantai Enam Warga Sipil
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan insiden tersebut.
POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua (KKB Papua) kembali melakukan serangkaian serangan brutal terhadap warga.
Terbaru, kelompok separatis itu melakukan serangan Distrik Kolf Braza di Kabupaten Asmat dan Distrik Seradala di Kabupaten Yahukimo.
Pada Minggu, 21 September 2025, KKB yang diduga berasal dari Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak menyerang warga sipil di Distrik Kolf Braza.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan insiden tersebut.Tak hanya menembak warga, para pelaku juga membakar rumah hingga rata dengan tanah.
Baca juga: KKB Papua Klaim Bunuh 9 Aparat Militer Indonesia Dalam Sepekan
“Kami masih terus mengumpulkan data lengkap terkait kejadian ini,” ujar Faizal, mengingat medan yang sulit dan komunikasi yang terbatas.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menyebutkan bahwa aksi tersebut dilakukan oleh enam orang bersenjata, salah satunya membawa senapan laras panjang dengan teleskop.
“Negara tidak akan kalah dengan aksi kejahatan bersenjata. Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama,” ungkap Sinaga dikutip dari Teribun Medan.
Namun, tragedi penyerangan KKB/OPM ini tak berhenti di Asmat.
Di Distrik Seradala, Yahukimo, lima penambang tewas dalam serangan yang berlangsung dari Minggu, 21 September 2025, malam hingga Senin, 22 September 2025, pagi.
Kampung Bingki dan Camp Kali Kulum menjadi saksi bisu kekejaman KKB. Para korban diserang dengan senjata tajam dan senjata api. Evakuasi sempat tertunda akibat cuaca buruk dan kontak tembak yang terus berlangsung.
Kondisi geografis yang ekstrem membuat aparat kesulitan menjangkau lokasi.
“Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi, namun belum bisa mencapai TKP karena sempat terjadi kontak tembak,” kata Faizal. Arus sungai yang deras dan hujan lebat menambah tantangan evakuasi.
Anggota KKB bersembunyi di semak-semak dan melakukan penembakan terhadap warga sipil.(FB Than M). (FB)
Data Polda Papua mencatat, sepanjang semester I 2025, sebanyak 43 orang tewas akibat serangan KKB, termasuk anggota Polri dan TNI. Selain itu, 47 orang mengalami luka-luka.
Operasi Damai Cartenz berhasil menyita 26 senjata api, ribuan amunisi, dan menangkap tokoh penting seperti Aske Mabel, mantan anggota Polri yang memimpin Kodap Baliem Timur Yali.
Distrik Seradala dan Kolf Braza kini berada dalam pengawasan ketat aparat keamanan.
Patroli ditingkatkan, masyarakat diimbau tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan. “Kami akan terus melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan memastikan masyarakat tetap merasa aman,” ujar Adarma Sinaga.
Di balik angka dan laporan resmi, ada kisah pilu warga yang kehilangan rumah, keluarga, dan rasa aman.
Papua, dengan segala keindahan alamnya, kembali menjadi medan konflik yang menyisakan luka mendalam.
Tantangan geografis, minimnya infrastruktur, dan ancaman bersenjata menjadikan tugas aparat keamanan semakin berat. Namun, harapan bersama untuk menjaga nyawa dan martabat manusia di tanah Papua.
Kronologi Penyerangan oleh KKB Pimpinan Elkius Kobak
1.Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Tengah
Sabtu, 20 September 2025
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mulai melakukan pergerakan di sekitar Kampung Bingki dan Camp Kali Kulum.
Aparat belum menerima laporan resmi karena lokasi terpencil dan cuaca buruk.
Minggu, 21 September 2025
Pukul 19.00 WIT: Dua pekerja tambang ditemukan tewas dengan luka kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki.
Penambang lain berusaha menyelamatkan diri ke Dekai, namun terhambat hujan deras dan medan sulit.
Senin, 22 September 2025
Pukul 08.00 WIT: KKB kembali menyerang Camp Kali Kulum menggunakan panah dan senjata api. Tiga penambang tewas dalam serangan kedua, total korban jiwa menjadi lima orang. Evakuasi korban tertunda akibat cuaca ekstrem dan kontak tembak di lokasi.
Rabu, 24 September 2025
Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengonfirmasi laporan tambahan tiga jenazah, namun identitas belum bisa dipastikan karena tim belum mencapai TKP. Patroli keamanan diperketat di Distrik Seradala.
2.Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Papua Selatan
Minggu, 21 September 2025
KKB menyerang warga sipil di Distrik Kolf Braza.
Seorang warga, Indra Guru Wardana, tewas ditembak.
Rumah korban dibakar hingga rata dengan tanah.
Selasa, 23 September 2025
Brigjen Pol Faizal Ramadhani menyatakan bahwa kronologi masih dalam pendataan karena akses ke TKP sulit dan komunikasi terbatas.
Diperkirakan enam anggota KKB terlibat, satu di antaranya membawa senjata laras panjang dengan teleskop.
Rabu, 24 September 2025
Situasi di Distrik Kolf Braza berada dalam pengawasan ketat aparat. Warga mulai mengungsi untuk menghindari serangan lanjutan. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.