Politani

Politani Kupang Gelar Agritalk Series 2025, Tekankan Sinergi Kampus, Pemerintah dan Industri

Kegiatan ini menghadirkan lebih dari 130 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, teknisi PLP, pelaku industri, serta mitra pemerintah dan organisasi.

|
Editor: Sipri Seko
POS-KUPANG/ALEXANDRO NOVALIANO DEMON PAKU
AGRITALK SERIES - Politeknik Pertanian Negeri Kupang menggelar agritalk series 2025 di Kampus Politani Kupang, Selasa (28/10/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku. 

POS-KUPANG. COM, OELAMASI - Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang menegaskan komitmennya memperkuat peran kampus, dalam menjembatani kebutuhan dunia usaha dan dunia industri melalui kegiatan Agritalk Series 2025 bertema, Inovasi dan Pengembangan Perikanan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur: Sinergi Pemerintah, Industri, dan Teknologi untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Baru, yang berlangsung, pada  Selasa (28/10/2025) di Kampus Politani Kupang

Kegiatan ini menghadirkan lebih dari 130 peserta, terdiri dari mahasiswa, dosen, teknisi PLP, pelaku industri, serta mitra pemerintah dan organisasi konservasi.

Wakil Direktur II Politani Kupang, Alexander S. Tanody, S.Pi, M.Si menegaskan bahwa Agritalk bukan sekadar forum berbagi materi, melainkan penguatan ekosistem kolaboratif untuk menjawab kebutuhan nyata industri.

“ Melalui forum ini, kami tidak hanya menerima masukan dari pemerintah dan pelaku usaha, tetapi juga mengkritisi dan menyelaraskan kebijakan agar SDM yang kami hasilkan betul-betul siap industri, bukan hanya siap wisuda, ” tegasnya.

Alex menjelaskan bahwa Agritalk merupakan agenda tahunan yang dirancang sebagai wadah strategis memperkuat link and match, sekaligus mempercepat adaptasi kampus terhadap perubahan teknologi, digitalisasi, dan arah kebijakan ekonomi biru nasional.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid, dalam pemaparannya menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa menghadapi persaingan global.

“Era sekarang bukan hanya butuh ijazah. Mahasiswa harus punya penguasaan teknologi, digitalisasi, karakter adaptif, dan kemampuan problem solving. Persaingan tenaga kerja semakin ketat dan kampus harus mencetak lulusan yang tidak hanya tahu teori, tetapi siap turun lapangan,” ujarnya.

Dari pihak industri, Breva Rizqi D. Nugraha, General Manager PT Matsyaraja Arnawa Stambhapura, mengungkapkan fakta paradoks yang selama ini menjadi persoalan mendasar sektor perikanan NTT.

Ia menyebut, potensi perikanan tangkap NTT mencapai 288.589 ton per tahun, namun 70 persen lulusan perikanan justru tidak terserap industri.

“Industri kekurangan SDM kompeten, tapi lulusan menumpuk. 40 persen masalahnya dari kurikulum yang tidak match, 30 persen kurang praktik lapangan, lalu ekspektasi gaji, mindset, dan minimnya kesiapan kerja,” kata Breva, sembari menegaskan mindset ‘gengsi’ pekerjaan lapangan harus ditinggalkan.

Kepala Bidang Pengabdian Masyarakat Politani Kupang, Erda Rame Hau menyampaikan bahwa Agritalk Series dibagi dalam tiga series dan sesi perikanan kelautan ini dirancang bukan hanya sebagai diskusi, tetapi langkah konkret menyambungkan akademisi, pemerintah, dan pelaku industri di satu meja dialog strategis.

“Kami ingin memastikan bahwa tridharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian benar-benar menyentuh problem nyata yang terjadi di lapangan, bukan sekadar konseptual, ” tegasnya.

Salah satu peserta, Carles Marko Elu, Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Kelautan, menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka pemahaman baru tentang realitas industri perikanan yang sesungguhnya, termasuk pentingnya kesiapan teknologi dan kemampuan adaptif.

“Ini sangat membuka wawasan kami. Materi hari ini tidak hanya bicara teori, tetapi langsung menyentuh praktik, teknologi penangkapan, pengolahan, hingga pemasaran. Ini yang membuat kami merasa siap untuk bersaing, ” ujarnya.

Agritalk Series 2025 tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi mengarah pada penguatan kebijakan, optimalisasi kurikulum, serta kolaborasi berkelanjutan lintas sektor sebagai fondasi pembangunan ekonomi biru di Nusa Tenggara Timur. (nov) 

 

 

 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved