Opini
Opini: Neka Hemong Kuni agu Kalo- Salinan Kerinduan dalam Mimbar Filosofis
Secara gramatikal, ungkapan neka hemong kuni agu kalo, berarti ‘jangan pernah lupa dengan kecintaanmu terhadap tanah air
Hal itu bisa dilakukan bila manusia melepaskan diri dari dunia materi dan jasmani.
Perantau Manggarai seharusnya kembali melihat pesan ini dan menjadi akar dalam pikiran mereka agar tidak lupa untuk pulang.
Tidak hanya sampai mengingat saja tetapi perlu ada pendirian di dalam hati apa tujuan ia tinggal di tanah orang.
Sebagaimana Agustinus menyebutnya mengingat atau mengenang itu memoria dengan memoria itu orang-orang mengetahui apa yang harus diketahui, bahkan sebelum orang lain memberitahukan kepadanya.
Memoria itu seperti cahaya batin, yang tersembunyi dalam setiap orang.
Cahaya batin itu tidak bisa dinyatakan dengan akal namun menerangi seseorang terus menerus.
Salinan kerinduan “neka hemong kuni agu kalo” bukan hanya pesan moral tetapi seruan filosofis dan eksistensial. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
| Opini: Dari Cogito Ergo Sum ke Aku Klik Maka Aku Ada |
|
|---|
| Opini: Satu Data untuk Kemajuan Nusa Tenggara Timur |
|
|---|
| Opini: Pergeseran Makna Manusia sebagai Makhluk Politik, Dari Polis ke Platform |
|
|---|
| Opini: Manusia, Makhluk yang Tak Pernah Selesai Berbahasa |
|
|---|
| Opini: Catatan Filsafat Hukum atas Masalah Geotermal di Flores |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.