Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri I SoE sebulan lebih ini berjalan lancar dan aman.
Untuk itu, pihak sekolah berharap program MBG ini terus berjalan karena antusias dari para siswa sangat luar biasa.
Kepala Sekolah SMP Negeri I SoE, Omarni I Liu, S. Pd., M. Si menyampaikan ini saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/8/2025).
Dia menjelaskan selama hampir sebulan ini, proses Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman.
"Sejauh ini semua proses berjalan dengan lancar. Biasanya setiap pagi, dari pihak penyedia makanan sudah disampaikan menu apa yang akan disajikan hari ini. Penghantaran juga tepat waktu, " jelasnya.
Baca juga: Kepsek SMAK Anda Luri Sebut MBG Lancar dan Ingatkan Dikelola Baik Agar Tak Timbulkan Masalah Baru
SMP Negeri I SoE sendiri merupakan sekolah pertama yang menjadi penerima MBG di Kabupaten TTS. Launcing perdana dilakukan langsung oleh Bupati TTS pada tanggal 21 Juli 2025 lalu.
Meski berjalan lancar, pihak sekolah terus melakukan antisipasi terhadap hal-hal yang tak diinginkan agar program MBG ini dapat berjalan aman kedepannya.
"Kami dari pihak sekolah selalu mengantisipasi segala sesuatu, apalagi yang berkaitan dengan kondisi siswa. Untuk murid yang memiliki alergi makanan, kami dari pihak sekolah melalui wali kelas, mengantisipasi dengan mendata anak yang punya alergi terhadap jenis makanan tertentu," jelasnya.
Ia menambahkan dari pihak sekolah juga mempunyai data per kelas terkait perkembangan MBG setiap hari. Catatan khusus ini dibuat oleh wali kelas untuk siswa yang menerima manfaat tiap hari.
Berdasarkan informasi, di SMP Negeri I SoE ada anak yang berdasarkan keterangan dari orang tua, memiliki alergi untuk beberapa jenis protein seperti telur, ikan, daging dan tempe tahu, mie, dan tidak bisa mengkonsumsi makanan berminyak.
Baca juga: Ketua DPRD Sumba Barat Daya Sebut Program MBG Baik Untuk Generasi Muda
"Memang kemarin itu ada satu siswa yang menurut laporan orang tua dari pemeriksaan dokter, ada alergi beberapa jenis makanan ikan, telur, ayam beku, tempe tahu, mie, tidak bisa makan berminyak. Kami sudah diskusikan dengan orang tua dan penyedia, terkait kondisi ini, mencari jalan terbaik untuk anak ini, agar anak tidak dirugikan, sehingga kembalikan ke orang tua untuk makanannya," jelasnya.
Omarni menjelaskan hal tersebut menjadi pertimbangan bersama. Pasalnya porsi makan MBG harus lengkap untuk kandungan gizinya termasuk protein, sehingga untuk kondisi ini tidak bisa di paksakan.
"Kami saling berkoordinasi dengan semua wali kelas, ketika makanan sudah siap disantap, harus berdoa terlebih dahulu. Kemudian anak-anak mengecek makanan dengan diamati terlebih dahulu. Apakah ada benda asing. Lalu mencium dan mencicipi sedikit. Jika ada rasa atau bau yang aneh, langsung dilaporkan ke guru, " jelasnya.
Meski begitu, ia mengaku setelah berdiskusi dengan pihak Kesehatan, cara ini kemudian diperbaiki, sehingga untuk pengecekan tersebut harus dilakukan oleh guru.