Kota Kupang Terkini

Pemkot Kupang Dapat Bantuan Instalasi Pengolahan Sampah dari GIZ Jerman

Penulis: Ray Rebon
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERTEMUAN - Suasana pertemuan Wali Kota Kupang dengan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Ayodhia G.L. Kalake, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Senior Urban and Regional Development Advisor GIZ, Ketty Kadarwati, diruang kerja Gubernur NTT, Selasa (12/8/2025).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kota Kupang akan mendapat bantuan instalasi pengolahan sampah dari  Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman, perusahaan milik pemerintah federal Jerman yang beroperasi di bidang kerja sama internasional untuk pembangunan berkelanjutan. 

Informasi kepastian dukungan tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Ayodhia G.L. Kalake, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Senior Urban and Regional Development Advisor GIZ, Ketty Kadarwati, diruang kerja Gubernur NTT, Selasa 12 Agustus 2025.

Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo menyampaikan terima kasih kepada GIZ Jerman yang difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI serta Gubernur NTT sehingga berkenan mendukung Pemkot Kupang dalam upaya penanganan sampah lewat bantuan instalasi pengolahan sampah dari Jerman. 

dr. Christian mengaku saat ini Pemkot Kupang tengah menyusun roadmap pengelolaan sampah. Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) akan dibangun di 6 kecamatan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengolahan, sehingga masalah sampah diupayakan selesai di tingkat kecamatan.  

Baca juga: Wali Kota Kupang Letakan Batu Pertama Pembangunan Long Segment Jalan Yos Sudarso

Sampah yang tidak bisa diolah di TPST Kecamatan akan dibawa ke TPST di TPA sebagai filter akhir, sehingga yang dibuang ke landfill benar-benar hanya residu.

Pemkot juga akan menempatkan container sampah di 1300-an RT di Kota Kupang. 

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Ayodhia G.L. Kalake menjelaskan kerja sama antara GIZ Jerman dan Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sudah terjalin sejak lama, sejak masih bernama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. 

Tahun 2025 ini pihaknya mengajukan usulan bantuan instalasi pengolahan sampah di NTT, dengan Kota Kupang menjadi prioritas. 

Mantan Penjabat Gubernur NTT itu menegaskan bantuan ini harus menjadi prioritas karena saat ini Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono sudah ditunjuk Presiden Prabowo untuk menangani darurat sampah di Indonesia. 

Ayodhia juga membuka ruang bagi GIZ Jerman untuk mengeksplore peluang kerja sama lainnya di kota-kota lain di NTT, yang memerlukan perhatian secara khusus. 

Gubernur NTT, Melki Laka Lena berharap dengan bantuan dari GIZ Jerman, Kota Kupang bisa menjadi contoh dalam membuat terobosan baru di NTT.

Gubernur Melki mengaku masyarakat tentunya senang dengan teknologi Jerman yang kualitasnya sudah diakui dunia.

Terkait pengolahan sampah, Gubernur Melki juga mengingatkan perlunya menyiapkan langkah antisipasi adanya ledakan volume sampah dari dapur-dapur makanan bergizi gratis.

Senior Urban and Regional Development Advisor GIZ, Ketty Kadarwati mengapresiasi Pemkot Kupang yang sudah menyusun roadmap pengelolaan sampah yang sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. 

Ia juga mengapresiasi rencana Pemkot Kupang untuk membangun TPST di tiap kecamatan. 

Menurutnya saat ini GIZ sedang melakukan kajian untuk menentukan solusi teknologi yang tepat untuk menyelesaikan masalah pengolahan sampah di TPA Alak. 

Sehari sebelumnya perwakilan GIZ juga sudah menemui Plt. Kadis DLHK Kota Kupang, Matheos A.H.T Maahury beserta jajaran dan berdiskusi tentang teknologi yang tepat untuk pengolahan sampah di TPA Alak. 

Pihaknya akan melakukan penelitian komposisi dan karakteristik sampah di TPA Alak. (rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Berita Terkini