TTS Terkini

Pemkab TTS Launching Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah di SD Inpres SoE

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEK KESEHATAN GRATIS - Bupati TTS, Eduard Markus Lioe memberi sambutan pada acara launching Cek Kesehatan Gratis di SD Inpres SoE, Jumat (8/8/2025)

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melalui Dinas Kesehatan memulai tahapan cek kesehatan gratis bagi anak sekolah pada Jumat (8/8/2025). 

Dalam rangka mewujudkan Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045 telah ditetapkan delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang salah satunya Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), kemudian disebut Cek Kesehatan Gratis (CKG)

CKG terdiri dari CKG Hari Ulang Tahun, CKG Sekolah, dan CKG Khusus. Di TTS, CKG Ulang tahun telah dimulai sejak Februari 2025 untuk anak usia 7 tahun ke bawah dan kelompok usia dewasa dan lanjut usia.

CKG sudah dilakukan di 37 Puskesmas dan RSP Kualin dan dilayani setiap hari dengan target 30 orang per hari. 

Baca juga: Jelang HUT ke-80 RI, Kapolres TTS Bagi 100 Bendera Merah Putih ke Pengendara di Kota SoE

"CKG Ulang Tahun akan dilanjutkan dengan CKG Sekolah dengan sasaran peserta didik yang berada di satuan pendidikan milik Pemerintah maupun milik swasta, dari kelas 1 hingga kelas 12 sederajat termasuk pesantren, Anak usia 7-17 tahun yang berada di luar satuan pendidikan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, " ungkap Kepala Dinas Kesehatan TTS, dr. Karolina Tahun. 

dr. Karolina menjelaskan prggram CKG Sekolah dilaksanakan mulai tahun ajaran baru selambat-lambatnya 18 Agustus 2025, special untuk 53,8 juta anak di 282 ribu sekolah mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, SLB, Pesantren dan Sekolah Rakyat. 

"Sasaran CKG di Timor Tengah Selatan adalah 545 SD/Sederajat, 189 SMP/Sederajat, 94 SMA/Sederajat, dan 2 SLB dengan total murid SD 62151 orang, SMP 27583 orang. Untuk SMA dan SLB masih menunggu jumlah data siswa, " jelasnya. 

Adapun ia menjelaskan tujuan CKG Anak Sekolah adalah untuk mengidentifikasi faktor resiko kesehatan, deteksi dini kondisi pra penyakit dan deteksi penyakit lebih awal.

Dikatakan alur pelayanan CKG, dimana seminggu sebelum pelaksanaan CKG, tenaga kesehatan puskesmas berkoordinasi dengan sekolah. 

"Akan diberikan kusioner yang perlu diisi oleh orang tua, siswa, pihak sekolah, guru terkait informed consent dan pemberitahuan kepada orang tua terkait skrining kesehatan dan pengisian data  pribadi anak, serta kusioner dengan surat yang berisi kusioner skrining, " jelas dr. Karolina.

Ia melanjutkan sebelum pelaksanaan CKG, petugas akan memastikan kuesioner diisi. Isi kusioner meliputi pemeriksaan status gizi, insulin, skrining perilaku merokok (kelas 4,5,6), skrining kesehatan jiwa, kebugaran (kelas 4,5,6), status riwayat imunisasi, periksa gigi dan mulut, pemeriksaan mata dan telinga, frambusia, scabies, Malaria, TBC, Kudis, Talasemia, dan Anemia. 

"Setelah itu petugas menyimpulkan hasil pemeriksaan, dan memberikan edukasi serta tindak lanjut. Jika ditemukan masalah maka akan ditindaklanjuti ke puskesmas," jelasnya. 

dr. Karolina melanjutkan demi kelancaran proses CKG, maka pihaknya membutuhkan dukungan dari sektor pendidikan baik itu penyediaan alat, SDM, dan ruangan. 

"Demi kelancaran CKG ini kami membutuhkan stopwatch untuk tes kebugaran, snellen Chart untuk pemeriksaan mata, timbangan Injak Digital untuk memeriksa status gizi, dan stadiometer untuk memeriksa status gizi, " tambahnya. 

Halaman
12

Berita Terkini