Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Sebanyak 20 siswa dari Kabupaten Belu mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat.
Program ini memberikan kesempatan kepada pelajar dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan menengah di luar daerah.
Acara pelepasan berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Belu, Selasa (8/7/2025), dan dipimpin langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas, Maximus Mali, S.STP, didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Agustina Haleserens, S.Psi.
Maximus Mali menjelaskan 20 siswa ini akan diberangkatkan ke Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk bergabung dengan peserta dari kabupaten/kota lainnya.
“Proses seleksi dimulai sejak Mei hingga Juni 2025. Mereka yang lolos merupakan siswa-siswi dari keluarga kurang mampu yang direkomendasikan langsung oleh sekolah. Seleksi juga melibatkan wawancara dengan orang tua siswa,” terang Maximus.
Ia menambahkan para siswa terpilih tersebar dari berbagai kecamatan di Kabupaten Belu dan telah menunjukkan prestasi akademik serta perilaku yang baik selama mengikuti proses seleksi.
Maximus juga menjelaskan bahwa selama program berlangsung, siswa akan difasilitasi penempatan sekolah dan tempat tinggal. Program ADEM merupakan bentuk intervensi afirmatif pemerintah pusat untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan merata, terutama bagi siswa di daerah perbatasan dan 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Ia mengimbau para orang tua untuk mendukung penuh anak-anak mereka yang akan menuntut ilmu di luar daerah.
“Kami berharap anak-anak ini bisa menjaga nama baik Kabupaten Belu, mampu beradaptasi di lingkungan baru, dan belajar dengan sungguh-sungguh. Ini bukan hanya untuk masa depan mereka, tetapi juga masa depan daerah kita,” tegasnya.
Untuk diketahui, Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang ditujukan bagi peserta didik dari daerah-daerah khusus seperti Papua, Papua Barat, NTT, dan wilayah perbatasan lainnya.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan belajar yang setara melalui penyediaan pendidikan di daerah dengan fasilitas yang lebih lengkap. (gus)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS