Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kota Kupang menjadi saksi hangatnya hubungan Australia–Indonesia, khususnya dengan Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam kunjungan Konsul Jenderal Australia untuk Bali NTB dan NTT, Jo Stevens, pada 13–14 Juni 2025.
Dalam dua hari kunjungan ini, dua agenda penting digelar: peresmian kembali AussieBanget Corner di Universitas Nusa Cendana (Undana) dan festival komunitas Gig on the Green yang menghadirkan alumni Australia dari seluruh NTT.
Konsul Jenderal Stevens menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi hubungan jangka panjang antara kedua negara.
"Pembaharuan AussieBanget Corner bukan hanya simbol, tapi bentuk nyata dari komitmen Australia untuk terus mempererat hubungan pendidikan dan sosial dengan Indonesia, khususnya NTT. Kami ingin mahasiswa melihat Australia bukan sekadar tujuan belajar, tapi mitra strategis untuk masa depan," ungkap Stevens, Sabtu (14/6).
AussieBanget Corner (ABC) merupakan ruang literasi yang menyediakan berbagai informasi mengenai studi di Australia, termasuk buku, audio-visual, dan panduan beasiswa. Tak hanya untuk mahasiswa, ruang ini juga terbuka bagi publik yang ingin mengenal budaya dan sistem pendidikan Australia.
Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc, menyambut baik kehadiran kembali pojok tersebut.
“Kami berharap ABC menjadi gerbang bagi mahasiswa NTT untuk masuk ke dunia global. Mahasiswa bisa belajar tentang budaya, sistem pendidikan, hingga cara mengakses beasiswa ke Australia,” ujarnya.
Kehangatan hubungan bilateral ini semakin terasa dalam Gig on the Green, festival musik mini yang digelar pada 14 Juni 2025 dan dihadiri ratusan alumni Australia dari NTT. Acara ini menampilkan musik dari Sky Band, MaMaKim ft. Krisna Floop, dan Inggid Wakano, serta dimeriahkan kuis dan kompetisi oleh MC Karolina Yunita Liwulangi dan Alfred Boby Tangkonda.
Wakil Gubernur NTT Johanis Asadoma, yang juga alumni Australia, secara resmi membuka festival bersama Konsul Jenderal Stevens. Dalam wawancaranya, ia menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong diplomasi pendidikan.
“NTT butuh akses ke pendidikan global. Kerja sama dengan Australia membuka peluang besar. Pemerintah Provinsi NTT juga telah memulai pelatihan bagi lulusan SMA untuk mempersiapkan mereka menghadapi seleksi beasiswa luar negeri, salah satunya dari Australia,” ujar Asadoma.
Ia menambahkan, lebih dari 200.000 alumni Australia di Indonesia merupakan aset penting bagi pembangunan bangsa.
“Saya sendiri alumni Australia, dan saya merasakan langsung bagaimana pendidikan luar negeri membentuk cara berpikir dan kepemimpinan,” imbuhnya.
Kegiatan ini sebelumnya telah sukses digelar di Jakarta, Surabaya, dan Makassar, dan kini Kupang menjadi bagian dari jaringan kota yang merayakan kuatnya persahabatan antarwarga kedua negara.
Kunjungan ini menandai babak baru dalam kolaborasi Australia dan NTT, terutama dalam bidang pendidikan, dan diharapkan akan membuka lebih banyak jalan bagi generasi muda NTT untuk menatap dunia. (iar)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS