Nasional Terkini

Yayasan Nostra Aetate Vatikan Turut Berdukacita Atas Berpulangnya Raden Ajeng Gayatri Wedotami

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raden Ajeng Gayatri Wedotami

POS-KUPANG.COM, VATIKAN - Pastor Markus Solo, SVD dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan mengucapkan turut berdukacita atas berpulangnya Raden Ajeng Gayatri Wedotami pada 10 Mei 2025. 

Berikut pernyataan dukacita yang ditulisa Pastor Markus Solo Kewuta, SVD.

Dengan kesedihan mendalam kami dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan, menerima berita kepergian salah seorang mantan mahasiswi kami asal Indonesia, Raden Ajeng Gayatri Wedotami atau Gayatri Muthari atau Syekhah Hefzibah (4 September 1979 – 10 Mei 2025). 

Dalam hidupnya beliau dikenal sebagai seorang penyair, filsuf, feminis, aktivis hak asasi manusia di bidang kebebasan antaragama dan agama, dan mentor pertama Tarekat Daudiyah di Indonesia. 

Beliau adalah putri dari penulis dan profesor Abdul Hadi. Pada tahun 2020, Gayatri mengambil sumpah tetap Brahmakarya sebagai Pengantin Elia dan menerima nama baru: Hefzibah.  

Setelah menyelesaikan kursus terakhir Magister Filsafat Islam, Mbak Gayatri menerima beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate Tahta Suci Vatikan untuk mengikuti kuliah satu semester tentang Teolog Agama Katolik dengan tekanan khusus pada dialog lintas agama dari perspektip Katolik untuk memajukan dialog lintas agama menuju kerukunan dan perdamaian lintas agama. 

Program ini beliau lakukan pada tahun 2011-2012. Selain belajar di dua universitas kepausan di Roma, yakni Universitas Gregorian dan Universitas St. Thomas Aquinas atau Angelicum, Mbak Gayatri tinggal di Centro Laico dan Foyer Unitas di Roma, sebuah asrama internasional Katolik di samping Closseum. 

Kami memiliki kenangan yang sangat baik tentang Mbak Gayatri. 

Beliau sangat aktif dan bekerjasama dengan Yayasan. Suka mencari ilmu dan berbagai informasi, cerdas, komunikatif dan mudah bergaul. Umumnya Mbak Gayatri adalah seorang wanita Muslim yang berpikiran terbuka dan moderat.

Mbak Gayatri meninggal dunia pada tanggal 10 Mei 2025 pada usia 45 tahun karena penyakit autoimun (lupus) yang telah dideritanya selama bertahun-tahun. 

Beliau sangat aktif di media sosial dan banyak menulis di Facebook. Tahun-tahun terakhir, pemikiran-pemikirannya secara umum progresif dan kontradiktif, tetapi pada saat yang sama merangsang refleksi dan perubahan dalam cara berpikir. 

Mudah-mudahan segala buah pikirannya yang baik dan mendukung kerukunan, keadilan dan perdamaian di Indonesia akan menginspirasi banyak generasi muda agar juga melakukan hal-hal bermakna yang membantu bangsa kita menuju kehidupan bersama yang lebih baik dan lebih sejahtera di alam kemajemukanyang besar ini. 

Kepada keluarga, kerabat dan sahabat dari Mbak Gayatri kami dari Yayasan Nostra Aetate menyampaikan belarasa dan turut berduka. RIP. Innalilahi wa innailaihi raji'un. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

Berita Terkini